Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 04 Maret 2021 | 15:15 WIB
Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. [Suara.com/Dian Rosmala]

SuaraJatim.id - Beberapa hari terakhir publik gaduh terkait rangkap jabatan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj sebagai komisaris utama plus komisaris independen PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) (Persero).

Banyak yang menilai dua posisi yang dijabat sekaligus tersebut tidak elok sebab Said masih menjabat dan memimpin NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia.

Lalu bagaimana respons Said Aqil? Ternyata Ia memiliki alasan sendiri kenapa menerima jabatan yang diberikan oleh Menteri BUMN RI, Erick Thohir tersebut.

Salah satu santri Said Aqil yakni Khalilur R. Abdullah Syahlawi mengatakan sampai terkejut dan menangis mendapat kabar gurunya mendapat rangkap jabatan tersebut.

Baca Juga: Kyai Said Aqil Jadi Komut KAI, Ujang Komarudin Beri Komentar Pedas

"Saya menangis, jiwa brandal saya berontak. Saya tidak terima Guru saya yang jadi Ketua Umum PBNU-Posisi Agung untuk berbakti pada Jamaah NU, hanya menjadi komisaris utama PT Kereta Api Indonesia," katanya, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Kamis (4/3/2021).

"Begitu beritanya dipublikasi media utama Indonesia, saya langsung bersuara kecewa dan memohon beliau menolak posisi tersebut," lanjut dia.

Akhirnya kata dia, ia kemudian memberanikan diri untuk protes via WhatsApp, kepada gurunya itu. Khalilur menyampaikan, bahwa banyak orang yang kecewa terhadap keputusan Said Aqil tersebut.

"Saya protes kenapa Buya mau dikecilkan begini? Dengan kalem guru saya itu menjelaskan, bahwa penumpang kereta itu puluhan juta jiwa," katanya.

Kepadanya Said Aqil menjelaskan, ia berharap dengan menerima jabatan tersebut, bisa menegakkan tegaknya moralitas di PT KAI. Sehingga PT KAI mampu melayani puluhan juta penumpangnya, rakyat Indonesia.

Baca Juga: Munarman Kritik Said Aqil Jadi Komut KAI: Lebih Mulia Urus Syariat Allah

Adapun komentar negatif, Said Aqil mengaku tak memusingkan persoalan tersebut. Ia hanya berniat berbakti dan bermanfaat bagi banyak orang.

Load More