SuaraJatim.id - Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik yang berada di Jalan Permata Raya Perum Bunder Asri Kebomas digeledah tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (7/4/2021) malam.
Dari hasil penggeledahan tersebut, tim penyidik lembaga antirasuah itu disinyalir membawa beberapa kotak dan keluar dari pada pukul 19.45 WIB.
Dari informasi yang ada, sebanyak empat penyidik KPK datang mengendarai Toyota Innova W 1496 WC warna hitam. Seorang security yang berjaga di depan kantor tersebut membenarkan penyidik KPK datang setelah maghrib dan masuk ke kantor PDAM Gresik.
Sementara itu, Dirut PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah membenarkan adanya tim KPK yang menyambangi kantor PDAM Giri Tirta. Namun, dia memastikan tim penyelidik KPK tidak membawa dokumen.
“Petugas KPK turun dari bandara membawa koper berisi pakaian dan tidak membawa berkas dokumen,” katanya seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, kedatangan KPK ke kantornya untuk melakukan pemeriksaan mengenai proyek di tahun 2012 silam. Pun terkait, ada tiga orang dari PT Dewata Bangun Tirta (DBT) rekanan PDAM Gresik yang diperiksa.
“Terkait siapa yang diperiksa dari PT Dewata saya tidak tahu. Tidak ada berkas yang dibawa. Soal PT Drupadi Agung Lestari (DAL) saya tidak tahu dan itu belum tentu berurusan dengan KPK,” katanya.
Sebelumnya tim penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah jajaran direksi PDAM Gresik, baik yang masih aktif maupun nonaktif terkait dugaan kasus korupsi proyek kerja sama investasi antara PDAM Giri Tirta Gresik dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT), dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) pada tahun 2012, senilai Rp 133 miliar.
Kedua proyek itu merupakan kerja sama investasi PDAM Giri Tirta dan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo senilai Rp 47 miliar dengan waktu kerja sama selama 25 tahun.
Baca Juga: MAKI Gugat KPK soal Kasus Suap Bantuan Sosial Kemensos
Selanjutnya, juga kerja sama dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun Rehabilitation Operating Transfer (ROT) di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo senilai Rp 86 miliar dengan waktu selama 25 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
BRI Kembali Raih Prestasi di Indonesia Economic Summit 2025
-
Kata Warga Soal Bisnis Samurai Mbah Tarman Si Kakek Viral, Nonton Saja Rp 10 Juta
-
Harga Rokok Tak Akan Naik Tahun Depan, Menkeu Purbaya : Saya Pikir Sih Biarkan Saja
-
Wakil Ketua DPRD Jatim Ingatkan Musibah Magetan Harus Jadi Titik Balik Tata Kelola Pertambangan
-
Rezeki Awal Pekan: Dapatkan Saldo DANA Gratis Lewat 6 Link Kaget Ini