SuaraJatim.id - Seekor anak kucing lucu jenis "Prionailurus bengalensis" tersesat di perkampungan warga Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (09/04/2021).
Anak kucing ini tersesat malam-malam sekitar pukul 22.03 WIB. Anak kucing hutan ini berbulu belang mirip macan tutul, namun berukuran mungil.
Penemuan ini disampaikan Tim Sugriwa Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (Les Cakra) Muhammad Bayu Kurniawan. Selain itu, mereka juga mendapat informasi dari pemilik akun Instagram @nyomanGalihfatoni.
"Kami juga mendapat informasi awal dari seorang warganet atas nama @nyomanGalihfatoni yang menghubungi Les Cakra melalui pesan langsung (direct message) akun instagram kami pada malam itu juga," kata Bayu, dikutip dari Antara, Selasa (13/04/2021).
Baca Juga: Gegana Ledakkan Tas Misterius di DPRD Kota Kediri, Ada Bata Merahnya...
Bayu menceritakan kronologi proses evakuasi kucing hutan Jawa yang jamak disebut dengan istilah macan rembah tersebut.
Pemilik rumah yang mengetahui keberadaan anak kucing hutan adalah Solikhin, warga Dusun Tanjung Anom, Desa Tunge. Dia tak sengaja mendengar suara anak kucing mengeong dapur rumahnya.
Dikira anak kucing biasa, Solikhin lalu memanggil keponakannya Galih Fatoni untuk menangkap dan mengevakuasi dari rumahnya.
Dari Galih Fatoni inilah Solihin akhirnya tahu bahwa anak kucing yang masuk ke dalam rumahnya adalah jenis satwa liar yang dilindungi karena terancam punah.
Kesadaran akan perlindungan satwa mendorong naluri Galih untuk menghubungi Lembaga Edukasi Cakra yang dikenalnya melalui pemberitaan media daring karena sekitar akhir Agustus 2020 melakukan evakuasi satwa sejenis yang ditemukan warga tersesat di Desa Jetis Kecamatan Wates.
Baca Juga: Heboh Temuan Tas Terlilit Kabel di DPRD Kediri, Tim Gegana Turun Tangan
Kurang lebih usia anak kucing hutan Jawa atau macan rembah saat itu sama dengan yang barusan diketemukan warga di Desa Tunge, antara 2-3 bulanan.
Anak kucing hutan yang baru belajar mencari makan sendiri di alam liar tersebut masuk pemukiman warga dari arah perkebunan tebu.
"Kemungkinan anak kucing hutan ini terpisah dari induknya karena habitat terganggu," kata Ketua Les Cakra Yuga Hermawan memperkirakan.
Belum ada temuan anak kucing hutan lain. Sementara anak kucing hutan yang ditemukan Solikhin dan Galih Fatoni di rumah Galih telah dievakuasi tim Sugriwa Les Cakra pada Sabtu (10/4) siangnya.
Sempat dirawat beberapa hari karena adanya luka di bagian sekitar bibir (dekat mulut), macan rembah tersebut akhirnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri pada Senin (12/4) untuk mendapat penanganan konservasi yang layak.
"Kami sangat mengapresiasi kesadaran warga yang melaporkan temuan satwa liar jenis kucing hutan Jawa ini mengingat statusnya yang masuk daftar Appendix II CITES, yang artinya jenis satwa ini masuk spesies yang dilindungi karena jumlahnya di dunia yang terus menurun dan terancam punah," kata Yuga.
Mewakili komunitas peduli dan cinta satwa dan konervasi, Yuga juga menyampaikan terima kasih atas kesadaran masyarakat untuk menyerahkan satwa dilindungi.
"Apalagi ini dilakukan bahkan sebelum kami edukasi. Karena yang kali ini keliatan sekali mereka sadar pentingnya kelestarian satwa liar untuk keseimbangan alam," katanya.
Harapannya semakin banyak yang paham pentingnya kelestarian satwa liar seperti kucing hutan ini Karena jumlahnya yang semakin sedikit," ujar Yuga menegaskan.
Berita Terkait
-
Persik Kediri Jelaskan Penyebab Listrik Padam saat Jamu Persis Solo
-
Berkat PNM, Anak Petani Bawang Bisa Berangkat ke Korea
-
Hasil BRI Liga 1: Persik 0-0 Persis Solo, Semen Padang Lumat Persita
-
Persita Punya Kans Akhiri Rekor Buruk saat Jamu Persik Kediri, Ini Modalnya
-
Motif Mutilasi Sadis di Ngawi Terungkap, Suami Siri Sakit Hati Anak Disebut Bakal Jadi PSK
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak