Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 22 April 2021 | 04:57 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]

SuaraJatim.id - KRI Nanggala 402 hilang kontak sejak kemarin, Rabu (21/04/2021) pagi. Sampai pagi ini, lokasi hilangnya kapal selam buatan Jerman 1979 itu belum ditemukan.

KRI Nanggala rencananya akan melakukan latihan uji rudal di perairan Bali. Namun belum sampai latihan kapal yang mengangkut 53 awak itu hilang kontak sekitar 60 Mil sebelah utara Bali.

Ujicoba peluncuran rudal rencananya akan diselenggarakan hari ini, Kamis (22/4/2021). Rencana hadir dalam acara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Meski hingga kini belum ada informasi terkini mengenai tanda-tanda ditemukannya kapal tersebut. Sejumlah pihak terkait, baik dari Pangkalan TNI AL di Banyuwangi belum memberikan keterangan.

Baca Juga: TNI AL Rilis Dugaan Penyebab Hilangnya Kapal Selam Naggala-402

Adapun untuk kondisi pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi ditutup untuk umum. Pelabuhan barang itu menjadi tempat bersandarnya KRI Soeharso 990.

Ditemukan tumpahan minyak

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia menyebutkan ada tumpahan minyak di posisi awal menyelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali.

"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam KRI Nanggala," demikian keterangan pers dari Humas Setjen Kemhan di Jakarta, Rabu malam.

Kemhan terus memonitor pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya yang hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Bali.

KRI Nanggala akan melaksanakan penembakan torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB.

"Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi," demikian rilis dari Kemhan itu.

Selanjutnya, pencarian oleh kapal lain yang terlibat dalam satgas latihan tersebut. Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala membawa 53 awak (49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang artileri senjata angkatan laut atau Arsenal).

Hingga saat ini pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.

TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer).

Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan, di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India.

KRI Nanggala-402 dibuat pada tahun 1977 di HDW ( Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada tahun 1981.

Baca Juga: Kemungkinan Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402 Karena Blackout

Load More