Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 24 April 2021 | 02:20 WIB
Kasus suami bunuh istri di Surabaya dipicu sakit hati. [SuaraJatim.id / Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Pelaku kasus suami bunuh istri di Surabaya, Johny Pranoto Kasum (23) mengaku gelap mata lantaran sering dikasari oleh sang istri Putri Ima Carmelia Sandy (25). Padahal korban sedang mengandung atai hamil 5 bulan.

Johny mengaku sakit hati kepada korban lantaran sering diperintah dan dimarahi dengan kalimat tidak sopan oleh sang istri.

Aksi biadab itu terjadi pada Senin (19/4/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Johny dan istri terlibat pertengkaran alias cekcok. Kemudian, Berdalih khilaf dan tak tahan ucapan kasar sang istri, Ia kemudian mencekik dan membekap dengan menggunakan bantal hitam.

“Sering cekcok dan pernah juga saya dikatai. Istri saya gak menghargai saya sebagai suami dan memerintah dengan kata kasar,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Jumat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Perempuan Dalam Kasur, Korban Hamil 5 Bulan

Selanjutnya, jenazah istri dibungkus menggunakan selimut tebal.

Pasca 24 jam tewas, janin yang dikandung Putri Ima Carmelia Sandy ternyata keluar. Darah dan ketuban pun mengalir hingga terciumbau busuk menyengat.

Pelaku kemudian mencari pinjaman motor dan orang untuk membantu mengangkat jenazah lalu dibuang. Kala itu, Ia dibantu tetangga mengangkat jenazah ke motor.

Meski mengetahui hendak membuang jenazah, tetangga pelaku itu menuruti setiap arahanya.

“Usai hari kedua jenazah istri mulai mengeluarkan bau. Selanjutnya saya pinjam motor roda tiga milik teman saya. Bersama tetangga saya Bang Tagor, jenazah saya keluarkan siang hari untuk saya buang,” ujarnya.

Baca Juga: Saat Dibunuh Suami, Putri Ima Camelia Sedang Hamil Tua

Pelaku kemudian keliling mengendarai motor bersama jenazah sang istri mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. Sampai akhirnya ditemukan lokasi yang dirasa sepi, yakni di sebuah area kosong sebelah Timur Masjid Agung. Persisnya didekat kantor PWNU Jatim.

Load More