SuaraJatim.id - Kepolisian Tuban Jawa Timur akan memperketat penjagaan dan pengawasan di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap aturan larangan mudik lebaran 2021.
Pengawasan ini akan dilakukan dalam bentuk patroli bersama antara polisi, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Ratusan personel gabungan tersebut disiagakan untuk memantau pergerakan warga yang nekat mudik lebaran tahun ini.
Pengetatan juga dilakukan di perbatasan dengan kabupaten lain, misalnya dengan Lamongan, Bojonegoro dan Gresik. Apel siaga sebagai bentuk persiapan pengawasan juga sudah dilakukan, Senin (26/04/2021).
Kegiatan Apel Pasukan itu dipimpin oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein, yang langsung didampingi oleh Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono bersama dengan Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon.
Baca Juga: Dimediasi Wali Kota Surabaya, Kasus Pemukulan Anak PWNU Jatim Sepakat Damai
Selain itu juga dihadiri Forkopimda Tuban, Kapolsek Jajaran serta diikuti oleh personil gabungan TNI-POLRI, Dinas Perhubungan dan Satpol-PP Tuban.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Tuban menjelaskan bahwa kegiatan apel gelar pasukan tersebut dilakukan guna memastikan kesiapan personil terkait dengan pelarangan mudik.
Wabup menjelaskan bahwa pelarangan mudik diperpanjang melalui Addendum surat edaran Satgas Penanganan Covid-19 dengan pengecualian terhadap kepentingan urgen dengan beberapa persyaratan.
"Di dalam Addendum itu ada aturannya, ada pengecualian terhadap kepentingan yang sangat urgen seperti yang berkaitan dengan distribusi logistik, keluarga ada yang meninggal dunia, alasan perjalanan dinas. Itupun harus lolos persyaratan, minimal Rapid Antigen, untuk Rapid Antigen hanya berlaku sehari, diluar kepentingan itu akan dikembalikan," kata Noor Nahar Hussein, Wakil Bupati Tuban setelah kegiatan apel bersama itu.
Sementara itu, Kapolres Tuban menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan laran Mudik 2021 itu, petugas gabungan akan ditempatkan di dua pos khusus di wilayah perbatasan Jatim-Jateng. Yakni berada di wilayah Kecamatan Jatirogo dan Kecamatan Bancar, Tuban yang merupakan akses masuk wilayah Jawa Timur dari arah Jawa Tengah.
Baca Juga: Ketua PWNU Jatim Kirim Doa untuk Gugurnya 53 Awak KRI Nanggala 402
"Kita bagi 3 shift selama 24 jam anggota kita yang kita tugaskan di pos penyekatan. Agar semua masyarakat turut mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik tahun ini," terang AKBP Ruruh Wicaksono.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
9 Rekomendasi Kuliner Tuban Ini Bikin Nagih, Wajib Dicoba Saat Mudik Lebaran 2025
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Bongkar Mafia Solar Subsidi! Polisi Ringkus 8 Tersangka di Karawang dan Tuban, Pelaku Raup Cuan Rp4,4 Miliar
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan Polisi Usai Sidak Aduan Dugaan Pengusaha Tahan Ijazah
-
Preman Palak Investor di Kawasan Industri PIER, Langsung Kena Batunya
-
Warga Rungkut Harapan Surabaya Ditemukan Tewas dengan Luka di Wajah Bersama Hewan Peliharaannya
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri