SuaraJatim.id - Masih lekat dalam ingatan Marsan. Beberapa pekan lalu sebelum Ramadhan, Pria 55 tahun itu diingatkan anaknya, Deni Richi agar membeli batu nisan. Saat itu Deni ingin berziarah ke makam emak dan mengganti batu nisannya.
Tak disangka, hal itu menjadi kenangan terakhir bersama anak pertamanya tersebut. Mata Marsan nanar menceritakan kenangan itu. Deni Richi, anak yang dicintainya gugur dalam tugas bersama awak KRI Nanggala 402 lain yang ternggelam di perairan utara Bali, Rabu 21 April 2021.
Keinginan Deni tercapai. Ia kemudian membeli batu nisan seharga Rp 300 ribu, lalu berziarah 'nyekar' ke makam ibunya, Ninik Indarti (52) yang meninggal seratus hari lalu. Deni bersih-bersih makam lalu mengganti batu nisan ibunya itu.
"Istri saya (ibunda Deni), meninggal belum lama. Ini baru seratus harinya. Sebelum berangkat bertugas, Deni membeli batu nisan seharga Rp 300 ribu untuk dipasang di makam ibunya. Dia sendiri yang membeli dan memasangnya," kata Marsan mengenakan kaus putih bertuliskan 'Jayaveva Jayamahe', dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (26/04/2021).
Anak pertama dari dua bersaudara ini memilih batu nisan bermotif tulisan arab. Dengan membawa bunga dia berangkat ke makam. Membersihkan makam sang ibu, mengganti batu nisan, menaburkan bunga, serta mengirim doa.
Setelah nyekar itulah Deni berangkat bertugas untuk latihan perang. Dia sebagai Operator Sonar 3 di KRI Nanggala 402. Deni sempat mampir dan menginap di rumah pamannya di Gresik. "Mungkin batu nisan itu sebagai firasat kepergiannya yang terakhir," kata petani asal Desa Jatiduwur ini.
Pernah Gagal masuk TNI AL
Nasib Deni Richi sebelum menjadi prajurit tidaklah semengalir aliran air Brantas di muka rumahnya. Marsan mamandangi foto anaknya semasa pendidikan Dikmata XXXV/2 2015 lantas menceritakan perjalanan nasib Deni.
Ada juga foto Deni yang diletakkan di atas meja pojok ruangan. Dia mengenakan jas warna biru lengkap dengan lencana dan tulisan TNI. Penampilan anak pasangan Marsan dan Ninik ini semakin gagah dengan baret biru di kepalanya. Terakhir, di tembok rumah tersebut ada lukisan Kapal Selam KRI Nanggala 402.
Baca Juga: Netizen Kecam Lawakan Tragedi KRI Nanggala: Cantik Tapi Gobl*k Akut
"Itu foto anak saya setelah menjalani pendidikan TNI AL pada tahun 2015. Kalau foto kapal selam itu sekitar dua tahun lalu. Sejak Deni bertugas di Kapal Selam KRI Nanggala 402. Memang, sejak SMP Deni sudah bercita-cita menjadi TNI AL," kata Marsan yang mengenakan Masker berlogo TNI AL juga.
Lahir di Desa Jatiduwur pada 10 Desember 1993, Deni menamatkan SD di desa tersebut. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Kesamben di Jalan Raya Candisari 37, Jombatan. Deni tergolong murid berotak encer. Dia tidak pernah tinggal kelas. Bahkan nilai rapor-nya 8 dan 9.
Selepas dari SMP Negeri 2 Kesamben, kakak kandung dari Adelia Titania Arsani (21) ini melanjutkan sekolah ke SMA Tapen, Kecamatan Kudu, Jombang. Untuk menuju ke sekolah tersebut, Deni tiap hari harus menyeberangi Sungai Brantas dengan jasa perahu tambang.
Kecerdasan Deni masih berlanjut hingga di SMA tersebut. Nilainya tidak ada yang merah. Maka tidak heran, Deni lulus dengan nilai yang sangat bagus. Meski demikian, saat mendaftar menjadi TNI AL, upaya Deni tidak berjalan mulus.
"Dia sempat gagal masuk TNI AL. Untuk sementara Deni kemudian bekerja sebagai petugas sekuriti (Satpam) di Surabaya. Tapi dia tidak patah arang. Kemudian mendaftarkan diri menjadi TNI AL pada gelombang kedua. Walhasil, dia diterima pada 2015," kata Marsan berkisah.
Kini Marsan berusaha ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selamanya. Setiap malam di rumahnya yang asri itu para tetangga datang. Mereka membaca tahlil secara berjamaah, lalu merapal doa. Semua itu ditujukan untuk arwah Kelasi Satu (Kls) Nav Deni Richi Sambudi.
Tag
Berita Terkait
-
Netizen Kecam Lawakan Tragedi KRI Nanggala: Cantik Tapi Gobl*k Akut
-
Pria Komentar Negatif soal KRI Nanggala 402 Minta Maaf
-
Hotman Paris Akan Bantu Pendidikan Bocah Viral Anak Awak KRI Nanggala 402
-
Viral Pria Mau Setubuhi Istri Kru KRI Nanggala, Imam Ngaku Facebook Diretas
-
Anak Korban KRI Nanggala 402 Dapat Beasiswa Pemkot Surabaya Sampai Kuliah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel