SuaraJatim.id - TNI Angkatan Laut membantah narasi yang menyebut KRI Nanggala 402 tenggelam karena ditembak oleh rudal kapal selam nuklir angkatan Laut Prancis SSN Emeraude.
Spekulasi itu jelas hoax. Penjelasannya, dari segi waktu saja, kapal selam nuklir Emeraude memang tidak berada di perairan Indonesia saat KRI Nanggala tenggelam.
Sebelumnya, narasi yang mengaitkan KRI Nanggala dengan kapal selam nuklir SSN Emeraude ini muncul karena kapal AL Perancis itu sempat menyelam di Selat Sunda dalam sebuah misi.
Cek Fakta. Dikutip dari Navalnews, kapal selam nuklir Emeraude memang sempat menyelam di Selat Sunda pada Februari lalu, dalam rangka misi panjang di Samudera Pasifik.
Baca Juga: Sebelum Berlayar, Letda Rhesa Sigar Sempat Kirim Pesan ke Ibu, Isinya Haru
Menurut laman Navalnews, kapal selam nuklir SSN Emeraude menuju perairan Filipina dengan melewati Guam, Palung Mariana, Australia, Selat Sunda lanjut ke Laut China Selatan dan berakhir ke perairan Filipina.
Setelah misi tersebut, kapal selam nuklir Emeraude dilaporkan telah kembali ke pangkalan Angkatan Laut Prancis di Toulon untuk menjalani perawatan. Kapal Emeraude tiba di pangkalan tersebut pada 7 April 2021.
Dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com, Science communicator dan Creative Director Channel Edukasi Nous ID, Muhammad Faiz Rahman, menjelaskan perawatan kapal selam Emeraude jelas enggak bisa berlangsung singkat, walaupun prosesnya dikebut.
"Turnover persiapan berlayar SSN (SSN = designasi kapal selam nuklir), enggak bisa kelar sehari dua hari, mau Emeraude ngebut sekalipun, dia enggak bakalan sampai di Laut Bali pada hari tenggelamnya KRI Nanggala. Jadi udah jelas isunya Hoax ya!" tulis Faiz Rahman soal narasi Nanggala ditembak rudal nuklir dalam utasannya di Twitter, dikutip Rabu 28 April 2021.
Sepengetahuan Faiz Rahman, kapal selam yang menjalani perawatan jangka panjang ini enggak mungkin pulang pergi berkeliaran. Sebab proses perawatan ini butuh waktu.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Sebut Rudal China Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam?
"Emeraude aslinya juga udah di-deploy oleh Perancis sejak 2020 lalu dalam rangka penugasan jangka panjang. Normalnya, kapal selam nuklir pasca satu penugasan panjang pasti akan ada lengthy maintenance, kapalnya nggak bakalan disuruh jalan-jalan selama beberapa bulan sampai seluruh maintenance & checknya kelar," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Faiz Rahman menegaskan mustahil banget Emeraude bisa tiba-tiba nongol di perairan Indonesia di waktu tenggelamnya Nanggala. Nah fakta lainnya yakni soal aktivitas kapal selam nuklir Emeraude yang lewat Selat Sunda pada Februari lalu.
Saat Emeraude lewati Selat Sunda, malahan TNI AL mengawalnya dengan menggelar latihan bersama beberapa KRI. Latihan bersama ini sekaligus untuk mengawal kapal selam Emeraude nggak macam-macam kala melewati Selat Sunda gitu. TNI AL mengatakan latihan bersama ini merupakan upaya menjaga kedaulatan dan pertahanan negara.
Dalam latihan bersama Perancis itu, TNI AL mengerahkan tiga kapal perangnya, yakni KRI Barakuda 633, KRI Tenggiri 865, dan KRI Cakalang-852.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia