SuaraJatim.id - Pemerintah Indonesia telah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Kamis (29/04/2021).
Setelah itu wacana-wacana muncul terkait pembentuk tim di kepolisian untuk memburu KKB di Papua. Penetapan KKB sebagai teroris ini menuai kontroversial di kalangan masyarakat, di antaranya kritikan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomnasHAM).
Kemudian kritikan juga datang dari Gubernur Papua Lukas Enembe. Ia meminta kepada pemerintah pusat dan DPR RI agar melakukan pengkajian kembali terkait penyematan label teroris kepada KKB.
Pemprov Papua menilai hal itu akan berdampak pada banyak sisi. Mulai dari dampak ekonomi hingga hukum terhadap warga Papua secara umum. Lukas berpendapat kajian harus komprehensif dengan mempertimbangan multi efek.
Baca Juga: Polri Tuding IPW Sebar Hoaks Anggota TNI Tertembak di Papua
"Kami berpendapat bahwa pengkajian tersebut harus bersifat komprehensif dengan memperhatikan dampak sosial, dampak ekonomi dan dampak hukum terhadap warga Papua secara umum," kata Gubernur Papua Lukas Enembe, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Jumat (30/04/2021).
Lukas juga menegaskan, bagi masyarakat Papua pada umumnya, tak ada istilah memisahkan diri. Pasalnya, Papua adalah wilayah yang utuh bagian dari NKRI.
"Rakyat Papua akan tetap dan selalu setia kepada NKRI, sehingga kami menginginkan agar pendekatan keamanan di Papua dilakukan lebih humanis dan mengedepankan pertukaran kata dan gagasan, bukan pertukaran peluru," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi melabeli KKB Papua sebagai teroris gegara kebrutalan mereka. KKB juga dianggap sudah tidak manusiawi karena membakar sekolah dan membunuh warga sipil, terakhir membunuh Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Dipertimbangkan Terlibat Perburuan KKB Papua
Berita Terkait
-
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
-
Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak TPNPB-OPM di Depan Warung Kelontong Miliknya
-
Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia di Puncak Jaya, OPM: Kami Siap Perang sampai Dunia Kiamat!
-
Ironi Pilkada Puncak Jaya; Konflik Berdarah, Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan Dipertanyakan
-
Satgas Damai Cartenz: Ada KKB di Balik Bentrok Pilkada Puncak Jaya Tewaskan 12 Orang
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
-
Ratusan Warga Geruduk Rumah Jokowi, Tuntut Tunjukkan Ijazah Asli
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Andalan dan Terbaik April 2025
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
Terkini
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
-
UMKM Binaan BRI Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura
-
Usai Digeledah KPK Ketua KONI Jatim Angkat Bicara, Terkait Kasus Apa?
-
Gubernur Khofifah Sambut Baik Komandan Lantamal V Dukung Kedaulatan Pangan di Jatim
-
Skandal Memalukan, Oknum Guru Lumajang Lakukan Aksi Bejat Lewat Video Call ke Siswinya