SuaraJatim.id - Masyarakat Desa Berondong, Lamongan, konon disebut-sebut banyak yang melihat langsung proses tenggelemnya kapal Van Der Wijck pada 1936. Mereka bahkan ikut membantu evakuasi para korban tenggelam.
Dalam evakuasi itu, juga disebutkan banyak penumpang selamat dari peristiwa nahas tersebut. Kendati demikian, Pegiat Kebudayaan Lamongan Deni Kuswoyo belum bisa mengkonfirmasi kebenarannya. Karena dokumen dari rumah sakit juga belum ditemukan.
"Menurut sumber dari masyarakat banyak yang selamat, tapi bukti dari rumah sakit belum kita temukan. Mestinya itu dokumen yang lama," kata Deni saat ditemui SuaraJatim.id, Jumat (30/4/2021).
Kapal yang pernah ditumpangi Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta saat pembuangan di Boven Digoel itu sebenarnya merupakan kapal penumpang. Namun belakangan diketahui kapal itu juga mengangkat barang berat seperti besi dan barang lainnya.
Baca Juga: Bangkai Kapal Van Der Wijck Dipastikan Masih Utuh, Tenggelam di Lamongan
Sedangkan Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, tenggelamnya kapal Van Der Wijck pada 1936 menjadi pengingat kemanusiaan bangsa indonesia. Sebab meski dalam kondisi penjajahan kolonial atau perang, nelayan Berondong masih sempat melakukan pertolongan.
"Itu kan kondisi perang, sebelum kemerdekaan. Mereka sempat-sempatnya menolong kapal tenggelam yang ditumpangi mayoritas orang Belanda. Kan ini yang luar biasa," katanya menegaskan.
Wicaksono lalu menjelaskan, titik tenggelamnya kapal sebenarnya lebih dekat di Desa Keranji. Namun kenapa malah nelayan Berondong yang menolong? Salah satu penyebabnya, kata dia, karena nelayan setempat dalam mencari ikan jangkuannya sangat luas. Sehingga ketika ada kapal tenggelam mereka langsung bergerak menolong.
"Informasi dari nelayan lokal peristiwa itu memang ada. Kebetulan saksi yang melihat proses evakuasi tenggelamnya kapal baru meninggal setahun kemarin. Jadi tinggal bukti kongrit yang harus ditelurusi," katanya menegaskan.
Adapun Proses pencarian bangkai kapal Van Der Wijck masih terus dilakukan. Diduga titik tenggelmanya berada di 17 mil dari Desa Berondong, Kecamatan Berondong. Pencarian bangkai kapal legendaris itu melibatkan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
Baca Juga: Razia Warung Esek-esek di Lamongan, 11 Kupu-Kupu Malam Diamankan
Dalam proses pencarian Kamis (29/4/2021) kemarin, tim BPCB sempat menyisir area tenggelamnya kapal. Saat dideteksi ke alat sonar, terpantau seperti ada banguanan yang diduga kapal Van Der Wicjk. Dipastiakn kapal yang disebut termegah di zamannya itu masih utuh di dasar laut.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Bangkai Kapal Van Der Wijck Dipastikan Masih Utuh, Tenggelam di Lamongan
-
Razia Warung Esek-esek di Lamongan, 11 Kupu-Kupu Malam Diamankan
-
Kabur dari Sel, Tahanan Titipan Polsek Lamongan Ditangkap di Dalam Kamar
-
5 Potret Katherine, Gadis Berwajah Bule yang Jadi Model Jersey Persela
-
Persela Kenalkan Jersey Spesial Ulang Tahun, Warganet Soroti Modelnya
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
Terkini
-
BRI Hadir di GFL Series 3, Bukti Nyata Komitmen Ikut Membina Generasi Muda
-
Tinjau Normalisasi Sungai di Pamekasan, Gubernur Khofifah Pastikan Daya Tampung Air Kembali Normal
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang