Berkah Orasi Kebangsaan Gus Miftah di Gereja, WNA Belanda Nyatakan Mualaf

SuaraJatim.id - Sosok Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal Gus Miftah menjadi perbincangan publik usai menyampaikan orasi kebangsaan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta beberapa waktu lalu.

Berbagai tudingan ditujukan kepada pendiri Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman Yogyakarta ini.

Namun di sisi lain, berkah yang didapat kemudian cukup setimpal. Seorang WNA Belanda tergerak untuk memeluk agama Islam atau menjadi mualaf usai menyaksikan video orasi kebangsaan yang disampaikan Gus Miftah tersebut. Kenyataan tersebut tentunya membalikan pandangan miring masyarakat yang menilainya tak pantas berceramah di gereja, bahkan ada yang kemudian mencapnya sebagai kafir.

Kabar adanya WNA Belanda yang menyatakan mualaf tersebut dibagikan kisahnya melalui akun Instagram Gus Miftah belum lama ini. Dalam video singkat yang diunggah, Gus Miftah mengungkapkan, mendapat pesan WhatsApp dari seorang WNA asal Belanda yang ingin masuk Islam.

Baca Juga: Detik-detik WNA asal Belanda Masuk Islam Dipandu Gus Miftah

Gus Miftah bahkan mengungkapkan, jika WNA Belanda tersebut tergerak menjadi mualaf usai menyaksikkan video singkat orasi kebangsaan yang viral itu.

"Ada seseorang WNA Belanda yang ingin masuk Islam dan minta saya yang membimbing. Waktu saya tanya alasannya, lewat pesan WA ia bilang tergerak seusai menonton orasi kebangsaan yang viral itu," tulis Gus Miftah.

Lebih jauh, tertulis dalam keterangan video tersebut, WNA asal Belanda yang meminta Gus Miftah membimbingnya masuk Islam sudah belajar mengenai Islam lebih dari tujuh tahun.

"Beliau sebenarnya sudah belajar Islam lebih dari 7 tahun dan Bulan Ramadhan ini pun beliau berpuasa, satu alasan yang membuat beliau lebih mantap dan yakin masuk Islam setelah melihat video saya orasi di gereja," tulisnya.

Tak lupa Gus Miftah mengungkapkan rasa harunya atas kebesaran Sang Pencipta yang membuatnya bersyukur.

Baca Juga: Bule Masuk Islam Gara-gara Gus Miftah Ceramah di Gereja

"Allah maha sempurna dengan segala rencana dan skenarionya, sementara saya hanyalah hamba yang penuh dengan kekurangan dan kekhilafan serta kebodohan..... matur nuwun Gusti...... Alhamdulillah," tukas Gus Miftah.