SuaraJatim.id - Pemilik Warkop Pitulikur di Surabaya, Husein Gozali, menyayangkan adanya perbedaan penanganan hukum antara pemilik warkop dengan kasus kerumunan pesta Gubernur Khofifah.
Ia mencontohkan, ada aturan pembatasan jam operasi dan penerapan protokol kesehatan di warkop pedagang. Namun di sisi lain untuk pesta ultah Khofifah sendiri tidak ada pembatasan.
Hal ini diungkapkan Gozali menyikapi ribut-ribut kasus kerumunan ulang tahun Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu. Kasus ini sendiri telah dilaporkan ke Kepolisian Daerah Jawa Timur.
"Miris ya, hukum sepertinya berlaku ke bawah, bukan ke atas. Artinya apabila ada penerapan dengan benar, maka sama, baikpun dengan warga atau masyarakat yang lain. Artinya kalau ada jam malam, ya harus jam malam semua, bukan hanya lapisan bawah aja, Warkop yang diobrakin ditutup," ujar Husein, Rabu (02/06/2021).
Baca Juga: Rocky Gerung Klaim Jokowi dan Khofifah Ingin Habib Rizieq Bebas, Ini Alasannya
Menurut keterangan Husein, pesta ultah Gubernur Khofifah diduga dilakukan hingga pukul 22.00 WIB, atau melebihi jam operasional yang dipatoko Pemerintah Kota Surabaya di masa Pandemi.
"Sedangkan pestanya, yang diklarifikasi Ibu Gubernur, hanya beberapa orang saja. Tapi kalau dilihat dari kacamata lain, melewati jam 22.00 WIB," ucapnya.
Di sini, Husein mempertanyakan adanya keadilan antara warga biasa dan para pejabat di Surabaya, ataupun di Jawa Timur.
"Itu Bu yang tidak ada keadilan buat kami. Bahwa sila ke-5 dalam Pancasila : Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk gubernur saja atau pejabat, harus semua masyarakat adil, makanya kami berharap sisi of crisisnya di mana," ujarnya.
"Katanya kita harus merapatkan ikat pinggang, ibu malah menggelar pesta, party, walaupun bukan ibu yang menggelar, tapi orang-orangnya ibu, itu yang kami tidak terima," katanya menegaskan.
Baca Juga: Demo Pelajar di Surabaya Tolak PPDB Sistem Zonasi: Kami Tidak Tahan!
Sementara itu, Husein juga mempertanyakan Perwali Kota Surabaya yang hingga sekarang masih membatasi para pelaku UMKM, khususnya para pedagang Warkop di Kota Pahlawan.
Berita Terkait
-
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya Dipastikan Bakal Digelar di Bali
-
5 Kontroversi UD Sentoso Seal: Bantah Tahan Ijazah Eks Karyawan, Kelakuan Bos Bikin Wamenaker Murka
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Forkompinda Jatim Sowan Jokowi di Solo: Ada Apa?
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta Hari Ini, dari LRT Hingga MRT
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
Terkini
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI