SuaraJatim.id - Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Lamongan, kondisinya kini sepi. Warga desa tersebut mulai was-was dengan Covid-19. Sebanyak 40 orang sudah terpapar dan 7 orang diantaranya meninggal dunia.
Aktivitas warga--yang mayoritas petani--itu kini mulai berhati-hati. Tempat-tempat tongkrongan, warkop misalnya, juga mulai sepi. Kerumunan warga juga mulai dikurangi. Desa ini memiliki 9 dusun, di antaranya Dusun Bringin, Bunder, Damarsih, Damber, Gowang, Jamprong, Kedundowo, Kedungsari, dan Kedungsogo.
Kepala Desa Sidodowo, Ali Mahrus menyampaikan, sebelum terjadi lonjakan kasus Covid 19, banyak warga yang tak percaya dengan virus tersebut. Bahkan, mereka enggan untuk menerapkan protokol kesehatan dan terkesan meremehkan bahayanya virus ini. Namun kini pandangan mereka berubah.
"Sebelumnya, memang banyak warga yang seolah meremehkan. Mereka juga bilang, masak orang tani aja kok bisa sampai kena Corona (Covid-19)," kata Ali, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, menegaskan, Minggu (6/6/2021).
Namun, setelah terjadinya lonjakan kasus Covid 19 di Desa ini, hingga membuat 7 orang meninggal, saat ini masyarakat di Desa Sidodowo berubah pandangannya. Mereka kini mulai percaya tentang keganasan Covid.
Tak hanya itu, setelah kabar tentang virus mematikan ini menyebar, tiba-tiba muncul ketakutan masyarakat desa. Lingkungan di sekitar masyarakat yang terpapar itu pun sekarang berubah jadi sepi.
"Kawasan ini sekarang berubah jadi sepi. Sebab sudah ada bukti tentang bahaya Covid 19," terangnya saat dikonfirmasi.
Dalam keterangannya, Kades Sidodowo itu menyebutkan, selain ada korban 7 korban jiwa yang meninggal, ada juga 40 warga yang saat ini sedang terpapar.
"Kemarin yang meninggal ada lima, dan ada tambahan lagi dua. Yang dua tersebut meninggalnya di rumah. Jadi jumlahnya 7. Warga yang terpapar hari ini ada 40 orang," ungkap Ali.
Baca Juga: Covid-19 di Kabupaten Lamongan Menggila! Satu Desa Lockdown, Tujuh Warga Meninggal
Karena kejadian tersebut, akhirnya Pemerinrah desa mengambil keputusan untuk Lockdown yang dimulai sejak tanggal 4 Juni 2021 lalu. Selain itu, juga dilakukan pula penyekatan di wilayah perbatasan antara Desa Kedungwaras dengan Sidodowo.
"Upaya dari pemerintah desa, yang pertama, melakukan pembatasan di sebagian wilayah, dan untuk keluar masuk desa kita terapkan satu pintu. Lalu kemarin juga sudah dilakukan penyemprotan atau fogging," jelasnya.
Kendati demikian, saat Lockdown dilakukan, warga masih bisa melakukan aktifitas kerja seperti biasanya, selama tidak melanggar ketentuan waktu yang telah ditentukan.
Lonjakan kasus di desa ini bermula saat ada sejumlah warga setempat yang sempat menjadi pengiring pengantin. Ia lalu jatuh sakit dan dinyatakan terpapar Covid-19 berdasarkan tes. Diketahui, Pada Mei lalu, ada dua rombongan iringan pengantin menuju Bojonegoro dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Di akhir wawancaranya, Kepala Desa berharap, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat selalu mengingat, memperhatikan dan menjalankan prinsip 3M yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
Berita Terkait
-
Covid-19 di Kabupaten Lamongan Menggila! Satu Desa Lockdown, Tujuh Warga Meninggal
-
Latihan Perdana Memperkuat Team Work, Ini Target Persela Jelang Liga
-
Hajatan dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Tanpa Prokes, Bikin Lonjakan Kasus di Lamongan
-
36 Warga Lamongan Positif Covid-19 Usai Pesta Pernikahan, Dua Warga Lainnya Meninggal
-
Iwan Setiawan akan Awali Latihan Persela Akhir Pekan Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Kronologi Siswi SMK Blitar Melahirkan Sendiri Pakai Musik Keras, Bayi Dibuang Pacar hingga Terciduk
-
Sejoli Pelajar SMK Pembuang Bayi di Blitar Ditangkap Polisi, Ditemukan di Teras Rumah Warga
-
Doakan Korban Banjir Bandang Sumatera, Polda Jatim Gelar Shalat Ghaib
-
CEK FAKTA: Viral TNI Ambil Alih Bandara IMIP Morowali, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Bencana Sumatera Berstatus Bencana Internasional, Benarkah?