SuaraJatim.id - Aktivitas jual beli hewan ternak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal itu untuk mencegah penyebaran penyakit antraks menjelang Idul Adha 2021.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, hewan ternak di wilayahnya harus sehat dan bebas dari penyakit, terutama antraks.
"Jika mendatangkan atau mengirim hewan ternak harus bebas dari antraks, hewan ternak sehat. Kami sampaikan ke teman-teman pedagang atau penjual hewan ternak, harus ada SKKH. Kami minta tolong untuk diurus untuk memastikan hewan sehat atau tidak," katanya dikutip dari Antara, Senin (14/6/2021).
Pengetatan aktivitas hewan ternak juga merespon temuan penyakit antraks di Kabupaten Tulungagung. Bukan hanya menyerang ternak, antrak juga dilaporkan menjangkiti sejumlah warga di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Bahkan beberapa warga sempat dirawat karena dugaan terpapar antraks.
Baca Juga: Wabah Antraks Belum Berakhir, DP3 Sleman Larang Warga Beli Sapi Gunungkidul
Selain harus menyertakan surat keterangan kesehatan hewan saat menjual ternak, dirinya juga berharap agar peternak pun selalu kesehatan kandang ternak. Penyakit antraks ditularkan oleh bakteri dan bersifat bisa menularkan dari hewan ke manusia.
Spora dari bakteri penyebab antraks tersebut diketahui juga tidak mudah mati. Di dalam tanah mampu bertahan hingga puluhan tahun. Untuk itu, di daerah endemis untuk penanganan antraks, harus dipastikan agar spora bakteri mati, sehingga bisa mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.
Di area pasar hewan, untuk lalu lintas penjualan ternak juga diharuskan ada penyemprotan cairan disinfektan. Hal itu juga sebagai salah satu upaya mengantisipasi penyebaran antraks.
"Peningkatan sanitasi kandang, lalu lebih perhatian kesehatan hewan ternaknya. Untuk pasar, lalu lintas ternak harus penyemprotan disinfektan, karena antraks bisa dibawa lewat lalu lintas," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau pedagang tidak mengambil ternak dari daerah yang ditemukan penyakit antraks. Hal itu untuk memastikan kesehatan hewan ternak, sehingga saat disembeli dan daging dikonsumsi manusia tidak menyebabkan tertular antraks.
Baca Juga: Lagi, Seorang Warga Gunungkidul Positif Antraks
Dirinya juga meminta agar petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri untuk selalu siaga mengawasi daerahnya masing-masing.
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Kediri yang Wajib Dicicipi saat Libur Lebaran
-
Jangan Terjebak Macet, Ini Rute Mudik Alternatif ke Kediri dari Surabaya, Malang, Solo
-
Lepas Mudik Gratis, Kelakar Pramono Ingin Ikutan: Coba Kalau Saya Bisa Pulang ke Kediri
-
Jelang Puncak Panen, BULOG Kediri Realisasikan Penyerapan Gabah & Beras Petani Terbesar di Jatim
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran