SuaraJatim.id - Ujian berat peserta Olimpiade Tokyo 2020 memang banyak. Mulai dari tertundanya gawe akbar olahraga empat tahunan itu akibat pandemi, kemudian ujian cuaca ekstream udara panas Tokyo.
Dan pagi ini, badai topan diperkirakan tiba di Jepang yang dikhawatirkan akan mengganggu setidaknya beberapa cabang olahraga. Tapi tuan rumah, Jepang seperti dilansir Japan Today mengatakan kalau cuaca yang datang ini hanyalah badai tropis tingkat menengah.
Bahkan para peselancar di pantai Tsurigasaki mengatakan Badai Tropis Nepartak ini sebenarnya dapat meningkatkan persaingan selama tidak mengenai pantai secara langsung.
"Terasa seperti kami sedang mencoba untuk mempersiapkan segalanya," kata pemain rugby tujuh Selandia Baru, Andrew Knewstubb. Namun badai akan terasa berbeda bagi pemain dari negara lain yang belum terbiasa dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: 10 Potret Diananda Choirunisa, Istri TNI yang Jadi Atlet di Olimpiade Tokyo 2020
Di cabang olahraga panahan, dayung dan berlayar akan terdampak badai ini. Namun panitia telah menyesuaikan jadwal mereka. Juru bicara Olimpiade Tokyo, Masa Takaya, mengatakan tidak ada perubahan lain yang diharapkan.
"Ini adalah badai tropis dengan tingkat tiga dari lima. Jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang itu, tetapi ini adalah topan dalam interpretasi Jepang," ujar Takaya.
"Ini adalah kategori terlemah, tapi ini masih topan jadi kita tidak boleh terlalu optimis dengan dampak jalannya," katanya menegaskan.
Di pantai sekitar 100 kilometer sebelah timur Tokyo, para pesaing menginginkan perubahan cuaca selama hujan dan angin tidak membuat pendaratan total. Kompetisi selancar ditunda Senin karena air surut.
Tetapi jika badai menghantam seperti yang diperkirakan, itu bisa menghasilkan gelombang dua kali lebih tinggi dari yang diharapkan. "Sebagai pemilik rumah, saya berkata, Oh tidak, menjauhlah!," kata Kurt Korte, peramal selancar Olimpiade.
Baca Juga: Ini Bentuk Apresiasi Menpora terhadap Perjuangan Atlet Indonesia Olimpiade Tokyo 2020
"Tapi sebagai peselancar, 'OK, Anda bisa terbentuk jika Anda tetap di luar sana,' Semua orang bisa setuju badai di kejauhan adalah yang terbaik," kata dia.
Berita Terkait
-
Ada Richarlison, Ini 5 Jebolan Olimpiade Tokyo yang Bela Brasil di Piala Dunia 2022
-
Rambah Dunia Fesyen, Gresysia Polii Buka Toko Sepatu dan Pakaian
-
Raja Sapta Oktohari Optimis Indonesia Berjaya di Olimpiade 2024 Paris
-
Olimpiade Tokyo Habiskan Biaya Dua Kali Lipat dari Perkiraan Awal
-
Pram/Yere Gembira Bisa Kalahkan Juara Olimpiade Tokyo: Kami Ada Kemajuan!
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar