Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 04 Agustus 2021 | 11:49 WIB
Proses evakuasi suami yang bunuh diri di Jombang Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Tragis nian nasib pasangan suami istri di Jombang Jawa Timur ini. Sepekan setelah istri meninggal lantaran positif Covid-19, giliran suaminya menyusul dengan cara bunuh diri.

Si suami bernama Eddy Wijaya (73), warga Jalan Merdeka, Desa/Kecamatan Mojowarno. Edi diduga bunuh diri karena depresi setelah ditinggal mati istrinya yang positif Covid-19 tersebut.

Ia ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam sumur depan rumahnya, Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 06.00 WIB.

Seperti dijelaskan Kapolsek Mojowarno AKP Yogas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Yogas juga membenarkan kalau istri Edi meninggal setelah positif Covid-19.

Baca Juga: Emosi Warganya Banyak yang Mati, Kepala Desa di Jombang Kecewa Lalu Segel Puskesmas

"Korban meninggal dalam sumur. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban," kata AKP Yogas dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.

Sejak ditinggal mati sang istri, Eddy mengalami guncangan hebat alias depresi. Kemudian pada Rabu (4/8/2021), salah satu tetangga membeli elpiji di kios korban.

Saat itu, yang melayani anak korban, yakni Agung Wijaya (40). Pembeli menanyakan keberadaan korban. Selanjutnya, Agung mencari sang ayah. Agung hanya melihat sandal orangtuanya di dekat sumur. Agung curiga. Dia segera melihat ke mulut sumur. Nah, saat itulah Agung melihat rambut di sumur tersebut.

Agung kemudian memberitahu para tetangga guna meminta bantuan. Dalam sekejab, warga sekitar memadati sumur yang letaknya di depan rumah itu. Warga lainnya juga melaporkan kejadian itu ke Polsek Mojowarno.

Korps berseragam coklat mendatangi lokasi, juga dibantu oleh petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang. Jasad Eddy kemudian dievakuasi dari sumur maut itu.

Baca Juga: Hidayat Diduga Nekat Loncat dari Jembatan Suramadu, Begini Nasibnya saat Ditemukan

"Sekali lagi, korban mengalami depresi semenjak ditinggal oleh istrinya yang meninggal akibat Covid-19. Tidak ada kekerasan pada tubuh korban. Artinya, korban meninggal murni bunuh diri," kata Yogas menegaskan.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More