SuaraJatim.id - Baru-baru ini gaduh berita pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah. Rencanan ini pun tak syak menjadi bahan kritikan.
Salah satu politisi yang cerewet mengomentari masalah ini adalah politikus Partai Demokrat Andi Arief. Ia mengaku heran kenapa cat diubah jadi merah. Dulu, kata dia, awalnya kelir pesawat kepresidenan berwarna biru ada maksudnya, yakni untuk kamuflase saat terbang.
Namun terkait warna bitu itu, ocehan Andi Arief ini dibantah oleh Aktivis Ferry Koto. Menurut dia, justru warna merah itu malah lebih susah dideteksi radar. Warna merah lebih unggul dari biru.
Terkait alasan kamuflase misalnya. Menurut Ferry Koto, warna biru pada pesawat kepresidenan tidak lebih baik dibanding warna merah. Dia menjelaskan secara teori termal, warna merah itu lebih bagus dari warna biru supaya lebih susah terdeteksi radar.
Warna merah, kata Ferry, punya panjang gelombang elektromagnetik yang lebih panjang dibanding warna biru. Makanya dalih soal kamuflase dan warna cat pesawat itu enggak tepat sih kalau mengandalkan warna biru.
"Kamuflase pesawat itu bukan terkait warna, tapi terkait konstruksi dan designnya apakah bisa mengabsorbsi atau merefleksi gelombang radio yang ditransmite radar tidak memantul kembali ke arah receiver radar," kata Ferry Koto membalas Andi Arief, dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com, Rabu (04/08/2021).
Ferry menjelaskan kalau bicara gelombang elektromagnetik, warna merah yang memiliki panjang gelombang lebih panjang dari biru, sehinga energi elektromagnetiknya lebih kecil dari warna biru.
"Secara elektromagnetik, justru merah lebih baik dari biru. Merah itu lebih banyak menyerap energi, dibanding biru. Justru lebih baik mengabsorbsi gelombang elektromagnetik, termasuk gelombang radio, yang datang ke arahnya. Cuma dampaknya badan pesawat lebih cepat panas," kata Ferry.
Atas utasan Ferry tersebut, Andi Arief pun membalas dalam cuitannya. Dia berdalih warna biru pesawat kepresidenan itu enggak asal, ada kajiannya. Dan yang mengkaji itu perwira TNI AU.
Baca Juga: Cat Ulang Pesawat RI 1, Arteria Skakmat Demokrat: Bendera Kita Merah Putih, Bukan Biru
"Ada designer yang penjelasannya scientific, sekarang masih disimpan Setneg. Kalau diganti merah, siapa yang bisa melarang, tapi tentu harus ada kajian dan penjelasan," kata politikus Partai Demokrat itu.
Membalas Andi Arief, Ferry menyilakan saja dokumen sains soal pemilihan warna biru itu dibuka saja supaya publik bisa mengerti alasan ilmiahnya.
Ferry mengatakan dari sisi teknologi, keberadaan pesawat itu dilacak dengan radar. Radar itu memancarkan gelombang radio. Gelombang radio itu akan mengenai badan pesat yang memantulkannya kembali ke radar.
"Dengan menghitung panjang gelombang dan lamanya waktu gelombang radio kembali ke radar, bisa diketahui keberadaan pesawat itu. Apakah jaraknya tinggi terbangnya, kecepatannya, bahkan ukuran pesawat itu. Begitu teknologinya, tak ada kaitan dengan warna," ujar Ferry.
Makanya dibanding menyoalkan warna cat pesawat kepresidenan yang kurang esensi, Ferry malah mendorong agar perdebatannya soal pesawat kepresidenan ini lebih baik soal tepat enggak sih pada momentum krisis.
Dia mengatakan mengkritik kebijkan pemerintahan Jokowi mengecat ulang Pesawat RI 1, esensinya bukan soal warna yang dipilih.
Tag
Berita Terkait
-
Cat Ulang Pesawat RI 1, Arteria Skakmat Demokrat: Bendera Kita Merah Putih, Bukan Biru
-
Gagal Fokus Ngecat Pesawat di Tengah Krisis Pandemi, Intelektual Pemerintah Dipertanyakan
-
Pedas! Roy Suryo soal Pesawat RI 1 Dicat Ulang: Seperti Anggap Semua Masyarakat Bodoh
-
Fakta dan 4 Kontroversi Warna Pesawat Kepresidenan, Boros Duit saat Pandemi COVID-19
-
Pesawat Kepresidenan Dicat Merah Putih di Tengah Pandemi, Roy Suryo: Tidak Punya Empati
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Semburan Air Berbau Gas Muncul di Sungai Rungkut Tengah Surabaya
-
Purbaya Ancam Pindahkan Dana dari BTN ke Bank Jakarta dan Bank Jatim
-
Marsinah Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Menteri Ziarah ke Makam: Simbol Suara Perempuan!
-
Khofifah Cetak Rekor! Misi Dagang Jatim-Sulteng Lampaui Rp 1,5 Triliun, Naik 14 Kali Lipat!
-
3 Link DANA Kaget Untuk Akhir Pekan yang Santai, Saldo Rp 279 Ribu Siap Direbut