SuaraJatim.id - Fitra Adi Wibowo (18) menjadi sukarelawan paling muda dalam tim pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur.
Fitra mengaku menjadi relawan pemakaman karena kesadaran ingin membantu sesama.
Motivasi terbesar Fitra ketika mengikuti kegiatan sukarelawan karena menyaksikan tingginya angka kematian akibat kasus Covid-19.
Dia mengaku hatinya tergerak dan membulatkan niat untuk bergabung dalam tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 pada Agustus 2020.
Selama setahun terakhir berkecimpung di dunia relawan pemakaman, Fitra mengatakan banyak pengalaman dan tantangan yang sudah dialami. Sudah ratusan jenazah yang dimakamkan Fitra.
Remaja yang baru lulus SMKN 1 Kota Madiun itu mengaku pernah seharian penuh berada di tempat pemakaman. Aktivitas seperti makan dan minum serta istirahat dilakukan di area makam. Hal ini karena saking banyaknya jenazah harus dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Pernah pada waktu puncak-puncaknya, bulan Juli kemarin [2021], saya bersama tim memakamkan 10 jenazah dalam sehari dengan protokol kesehatan,” kata dia dalam laporan Solopos.com.
Dia harus siap bekerja 24 jam untuk menggali kubur dan memakamkan jenazah.
Dia pernah menggantikan tugas modin untuk menyalatkan dan mendoakan jenazah. Itu menjadi pengalaman pertamakali buat Fitra. Pada waktu itu, modin yang bertugas sedang sakit dan berhalangan hadir padahal jenazah harus segera dimakamkan.
Baca Juga: Penanganan Jenazah Covid-19, Tidak Ada Pelaksanaan Ngaben
“Itu jadi pengalaman pertama saya menjadi modin. Dan bisa terlaksana dengan lancar. Kalau untuk mengazani jenazah Covid-19 kan cukup dari atas, karena harus protokol kesehatan,” kata Fitra.
Memenuhi Kebutuhan Tubuh
Sebagai petugas pemakaman Covid-19, Fitra mengaku ada sedikit ketakukan ketika terpapar virus corona. Untuk itu, dia memastikan protokol kesehatan secara ketat saat sedang bertugas. Selain itu, dia juga memastikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Takut terpapar itu pasti. Untuk itu, saya selalu meningkatkan imun dan iman. Secara imun, ya makan makanan bergizi dan berolahraga. Sedangkan untuk iman, ya berdoa dan salat lima waktu,” kata dia.
Dia bersyukur orangtuanya mendukung. Dia mengaku selalu menjaga protokol kesehatan supaya tidak terpapar Covid-19.
“Saya mengikuti aktivitas kerelawanan ini tanpa paksaan. Sebelumnya saya memang aktif di Palang Merah Remaja,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat
-
Khofifah Tegaskan Profesionalisme Tim DVI dalam Identifikasi Korban Mushalla Ponpes Al Khoziny
-
3 Kunci Utama Untuk Dapatkan DANA Kaget Secepat Kilat di Malam Minggu
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu