Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 19 Agustus 2021 | 09:49 WIB
Foto Sinagoge Surabaya pada tahun 2007. [Wikipedia]

Di Jawa Barat misalnya ada 403 jiwa, Jawa Tengah (157 jiwa), Yogyakarta (34 jiwa), Surakarta (9 jiwa), Jawa Timur (332), Sumatera (121 jiwa), Borneo (14 jiwa), Celebes (24 jiwa), kemudian satu perempuan tempatnya tidak teridentifikasi.

Ekspedisi Portugis

Rubrik Khazanah Koran Republika pernah mengulas jejak Yahudi di Surabaya ini. Dalam artikel setahun lalu itu, disebutkan kalau petualangan Yahudi di bumi Nusantara ini tak lepas dari ekspedisi Portugis.

Setelah Portugis menemukan jalan ke India dan Asia Tenggara, banyak orang Yahudi—lebih dulu menjadi Kristen—terlibat dalam ekspedisi pada awal abad ke-16. Kebanyakan dari mereka tidak kembali, tapi bermukim di sepanjang pantai utara Sumatera dan Jawa.

Baca Juga: Pecatan Polisi Ini Dibekuk Sebab Terlibat Curanmor di Surabaya

Jumlah pemukim Yahudi di nusantara berkembang seiring kemunduran Portugis dan munculnya VOC di nusantara pada 1602.

Namun, tidak ada dokumen yang menyebut jumlah pemukim Yahudi pada awal pendirian Batavia. Setelah VOC bangkrut pada 1799, Pemerintah Hindia-Belanda juga tidak mencatat jumlah orang Yahudi di kota-kota di Jawa dan Sumatra.

VOC dan Pemerintah Hindia-Belanda memang menjalankan politik segregasi etnis, tapi tidak memisahkan Yahudi dari masyarakat Belanda. Politik segregasi hanya mencakup orang-orang China, inlander (pribumi), Arab, Moor, dan kulit putih non-Belanda.

Yahudi asal Belanda masuk ke dalam kelompok pemukim Belanda. Sedangkan, Yahudi yang datang dari Jerman, Prancis, Spanyol, Austria, Inggris, dan lainnya masuk kelompok masyarakat kulit putih non-Belanda.

Namun, Yahudi yang datang ke Hindia-Belanda tidak hanya berasal dari Eropa, tapi juga dari wilayah Kekaisaran Ottoman, yaitu Irak. Komunitas Yahudi Shepardic di Surabaya berasal dari Irak dan menyebut diri Yahudi Baghdadi.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Belum Jelas, Aji Santoso Bingung Tentukan Taktik Persebaya

Terdapat indikasi pemerintah Hindia-Belanda mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat Arab. Rumah-rumah Yahudi Baghdadi di Surabaya, plus sinagogue mereka, terdapat di lingkungan permukiman Arab.

Load More