SuaraJatim.id - Kasus pembunuhan pendekar asal Nganjuk di Jalan Raya Balongsari Tama Selatan Kota Surabaya terungkap. Polisi membekuk 5 pelaku yang merupakan warga Kota Surabaya dari berbagai kampung.
Para pelaku ini rata-rata masih berusia muda. Mereka berinisial By, Km, Jk, St dan Nr. Menurut penyelidikan polisi, korban bernama Bagus Hermadi (24) warga Nganjuk tewas di lokasi pembunuhan.
Seperti dijelaskan Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Akhmad Yusep Gunawan, korban Bagus selama ini tinggal di kosan Jalan Kalijaran Kecamatan Sambikerep.
"Kejadiannya sekitar pukul 23.15 WIB pada 19 Agustus 2021. Korban yang dibonceng temannya mengendarai sepeda motor dipepet oleh rombongan pelaku yang saling berboncengan menggunakan tiga unit sepeda motor," ujarnya Senin (23/08/2021).
Menurut Kombes Pol Yusep, kelima pelaku tersebut semuanya warga Kota Surabaya yang berasal dari berbagai kampung, berusia 20 hingga 50 tahun. Dari kelima pelaku, polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam jenis pedang, pisau dan sangkur.
"Ada lagi satu pelaku masih buron dan telah kami tetapkan dalam daftar pencarian orang atau DPO," ucap perwira menengah Polri tersebut.
Kombes Pol Yusep membenarkan korban yang terbunuh adalah seorang pendekar dari salah satu padepokan pencak silat, namun ia menegaskan motif pembunuhan tidak ada hubungannya dengan bentrok antar-padepokan pencak silat.
"Motifnya karena rombongan pelaku terprovokasi oleh korban yang dirasa arogan saat melintas di Jalan Raya Balongsari Tama Selatan Surabaya," tuturnya.
Menurut penyelidikan polisi, kelima pelaku yang tertangkap mengaku ke mana-mana selalu membawa senjata tajam.
Baca Juga: Hari Ini PPKM Level 3 Bisa Diterapkan di Surabaya Raya, Aktivitas Lebih Dilonggarkan
"Para pelaku ini juga bukan dari kelompok geng. Karena tempat tinggal mereka tidak berasal dari satu kampung. Pekerjaannya juga macam-macam, ada yang pemotong rambut, bengkel dan pegawai swasta. Para pelaku juga tidak mengenal korban," kata dia.
Para pelaku dijerat Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan/ atau Pasal 338 KUHP dan/ atau pasal 351 ayat (3) KUHP juncto Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. ANTARA
Berita Terkait
-
Hari Ini PPKM Level 3 Bisa Diterapkan di Surabaya Raya, Aktivitas Lebih Dilonggarkan
-
Jabodetabek-Bandung-Surabaya Jadi PPKM Level 3, Ini Daftar 4 Relaksasinya
-
Empat Legiun Asing Persebaya Fit Pasca Jalani Vaksinasi COVID-19
-
Pernah Gempar 'Adolf Hitler' Dimakamkan di Surabaya
-
Dalam Sebulan Sampah Masker di Kota Surabaya Hampir Satu Ton
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Retakan Tanah Raksasa Menganga di Madiun, Puluhan Warga Mengungsi
-
DPRD Jatim Sentil Skema Dana Pengganti TKD: Apa itu Maksudnya?
-
Mendesak Keadilan Pendidikan, DPRD Jatim Dorong Perlakuan Setara bagi Guru Madrasah
-
Saldo DANA Kaget Bikin Bahagia di Awal Pekan! Klaim 4 Link Ini, Berpeluang Cuan Rp299 Ribu!
-
Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Trenggalek, 4 Meninggal Dunia