SuaraJatim.id - Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menegaskan serangan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kota Kabul, Kamis (26/08/2021) merupakan 'serangan teroris'.
Dikutip dari India.com, Zabihullah Mujahid mengatakan kelompok tersebut telah memberikan informasi kepada Amerika tentang kemungkinan serangan teror oleh ISIL – Negara Islam Irak dan Syam, juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kelompok ini telah memberikan informasi kepada Amerika tentang kemungkinan serangan teroris ISIL di bandara Kabul. Taliban berkomitmen pada komunitas internasional dan tidak akan membiarkan teroris menggunakan Afghanistan sebagai basis operasi mereka," katanya menegaskan.
Sebelumnya, sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara AS dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan bom di Bandara Kabul.
Baca Juga: Klaim Serangan Bandara Internasional Kabul, Taliban Sebut ISIS Murtad Dari Ajaran Islam
Ledakan kuat terjadi di luar bandara internasional tersebut terjadi di tengah upaya evakuasi besar dan kacau dari Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden berjanji untuk membalas serangan di Kabul. Ia juga membenarkan jika serangan pemboman itu dilakukan oleh Negara Islam Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) afiliasi kelompok ISIL (ISIS) di Afghanistan.
"Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kami pada rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya," kata Biden menegaskan.
Amerika juga mengaku telah berkoordinasi dengan Taliban untuk mengatasi ancaman serangan. Hal ini disampaikan Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS.
Ia mengatakan pasukan AS sedang berkoordinasi dengan Taliban untuk mengatasi ancaman serangan yang 'sangat nyata' oleh ISKP, afiliasi ISIS di Afghanistan. "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap menghadapi serangan itu," kata McKenzie, dikutip dari Aljazeera.
Baca Juga: ISIS Klaim Serangan Bom di Bandara Kabul, Diperkirakan Lebih Dari 60 Warga Sipil Tewas
"Itu termasuk menjangkau Taliban yang sebenarnya menyediakan penjagaan keamanan luar di sekitar lapangan terbang dan memastikan mereka tahu apa yang kami harapkan mereka lakukan untuk melindungi kami."
McKenzie juga mengaku tidak yakin Taliban membiarkan serangan terjadi, apalagi terlibat dalam serangan bom tersebut. "Saya tidak berpikir ada sesuatu untuk meyakinkan saya bahwa [Taliban] membiarkan itu terjadi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
-
CCTV Taliban: Jaminan Keamanan atau Ancaman Baru bagi Perempuan Afghanistan?
-
Harta Karun Terpendam Afghanistan: Taliban Incar Triliunan Dolar dari Kekayaan Mineral
-
Akankah Pemimpin Taliban Ditangkap? ICC Usut Kejahatan Gender di Afghanistan
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia