SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah Indar Parawansa menegaskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai hari ini, Senin (30/08/2021) di 20 kabupaten dan kota berstatus level 3 PPKM di Jatim.
Dalam unggahannya di akun Instagram @Khofifah.ip, gubernur mengatakan kalau PTM bertahan tersebut dilakukan untuk jenjang pendidikan SMA dan SMK serta SLB di Jatim. Di beberapa daerah bahkan SD juga sudah dimulai.
"Alhamdulillah, Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bertahap untuk jenjang SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur telah dimulai per hari ini, senin (30/8). PTM dilakukan secara bertahap dan mulai dilaksanakan di 20 kabupaten/kota yang berstatus PPKM level 2 dan 3. Menyusul kabupaten/kota lain apabila level PPKM telah menurun," demikian tulis Khofifah lewat akun Instagramnya.
Adapun untuk 20 daerah itu antara lain, Sampang dan Pamekasan yang merupakan dua daerah dengan status level 2 PPKM. Kemudian level 3 yaitu Pasuruan, Pacitan, Sumenep, Probolinggo, Tuban, Jember, Bojonegoro, Situbondo, Bondowoso, Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Mojokerto, Lamongan, Gresik dan Bangkalan.
Baca Juga: Terkait OTT Probolinggo, KPK Bakal Periksa Bupati di Polda Jatim
Adapun daerah lain yang masih menerapkan PPKM level 4 yakni Tulungagung, Kabupaten Madiun, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Trenggalek, Kabupaten Malang, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Probolinggo, Kediri, Jombang, Kabupaten Blitar, Banyuwangi dan Lumajang.
"Harapan saya, sama seperti harapan seluruh siswa, orangtua, dan para guru agar PTM bisa kembali dilaksanakan seperti sedia kala. Semoga pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan anak-anak dapat kembali bersekolah meski dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ujarnya.
Khofifah sendiri hari ini memantau pelaksanaan PTM terbatas di SMK Negeri 7 Surabaya. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan PTM Terbatas Bertahap berjalan sesuai SOP Inmendagri Nomor 35 Tahun 2021.
Kemudian Khofifah juga memastikan kapasitas kelas 50 persen, guru yang telah divaksin, 4 jam pelajaran setiap Jam Perlajaran (JPL) setara 30 menit. Lalu seminggu maksimal dua kali masuk, kesiapan Satgas Covid-19 di tingkat sekolah, serta izin dari orang tua siswa.
"Jadi dimulainya PTM tetap pola pembelajaran kita masih hybrid. Jadi jika ada kebutuhan yang perlu disupport dan dilengkapi, bisa dimusyawarahkan. Terlebih kita masih melakukan ini secara bertahap, jadi sambil mengukur kapasitas kita sendiri," ujar Khofifah.
Baca Juga: KPK Geber OTT di Jawa Timur
"Yang penting tetap menaati peraturan dari pemerintah. Untuk teknisnya, bisa diputuskan masing-masing daerah. Apakah akan bergantian harinya untuk setiap kelas, atau dibuat shift per hari. Yang penting hal-hal dasar seperti pengadaan tempat cuci tangan , bermasker dan social distancing harus dilakukan," ujarnya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI itu mengungkapkan betapa penting PTM ini untuk siswa-siswi Sekolah Kejuruan. Menurutnya, selama pandemi berlangsung, mereka yang terpaksa belajar secara daring tanpa praktik langsung telah tertinggal dari demand dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja yang standartnya makin tinggi.
"Pemprov memprioritaskan SMK-SMA kelas 12 untuk PTM ini. Tetapi PTM terbatas bertahap ini dapat diatur untuk semua kelas. Saya khawatir jika mereka hanya mengandalkan pembelajaran daring dan tidak praktik langsung, skillnya jadi tidak terasah dan mereka bisa kehilangan kepercayaan diri," ujarnya.
"Untuk itu, mari cari format terbaik untuk anak-anak agar mereka siap menghadapi dunia usaha, dunia kerja dan dunia industri setelah lulus nanti," kata Khofifah menegaskan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Ekonomi Rakyat Tak Baik-baik Saja Saat Ramadan, Said Abdullah Perintahkan Kepala Daerah Banteng Jatim Berbagi
-
Soal Dugaan Kredit Fiktif Rp569 Miliar, Bank Jatim Hormati Proses Hukum
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK