Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 07 September 2021 | 17:33 WIB
ilustrasi jembatan suramadu. dugaan bunuh diri prajurit TNI. [ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama].

SuaraJatim.id - Terungkap dugaan bunuh diri di Jembatan Suramadu adalah pria berinisial W, warga Bangkalan, Madura. Prajurit TNI berpangkat Pelda itu mengakhiri hidupnya dengan nekat terjun ke perairan Selat Madura, Senin (6/7/2021) malam.

Tim SAR telah mengevakuasi jenazah Pelda W, Selasa (7/9/2021) sekitar pukul 09.15 waktu setempat.

Sebelumnya diberitakan, viral penemuan sepeda motor bernopol L 5265 FE terparkir di Jembatan Suramadu, kemarin. Diduga pemilik sepeda motor terjun dari jembatan. Indikasi itu juga diperkuat temuan surat wasiat.

Sebelumnya, Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait temuan sepeda motor dengan nomor polisi L 5265 FE di Suramadu sisi Surabaya, Senin (6/9/2021) malam.

Baca Juga: DPR Yakin Jokowi Bakal Kirim Surpres Pergantian Panglima TNI Sebelum Masuk Masa Reses

Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Iptu Soeryadi membenarkan jenazah yang dievakuasi dari perairan kawasan Jembatan Suramadu merupakan anggota TNI. Menindaklanjuti itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan POMAL (Pusat Militer Angkatan Laut).

“Anggota TNI itu. Yang menangani POMAL, mengingat anggota TNI,” ujarnya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Selasa (7/9/2021).

Diberitakan sebelumnya, dugaan bunuh diri itu sempat viral di media sosial. Beredar pula surat wasiat diduga milik korban yang belakang diketahui seorang prajurit TNI.

Tak hanya itu, ternyata juga ada sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan oleh korban.

Surat Wasiat itu berisikan rasa penyesalan kepada ke empat anaknya dimana korban tidak sanggup menjadi seorang ayah untuk membahagiakan.

Baca Juga: OPM Sebut TNI Operasi Militer usai 4 Prajurit Tewas, Kapendam Kasuari: Cari Panggung Dia

Selain itu surat wasiat menyebutkan bahwa sang ayah  menyesalkan sikap sang istri yang tidak bisa melaksanakan kewajiban serta tidak menghargai perjuangan suami sebagai kepala rumah tangga. Dia juga mengaku telah gagal menjadi imam.

Korban juga mengatakan jika hubungan suami-istri yang telah dibangun selama berpuluh-puluh tahun ini hanya sandiwara belaka. Korban pun menitipkan keempat anaknya kepada istrinya agar menjadi orang-orang yang hebat.

Load More