Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 22 September 2021 | 15:52 WIB
Viral video perempuan hamil ditandu [Foto: Suarajatimpost]

SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu viral sebuah video seorang perempuan di Jember Jawa Timur ditandu warga. Kabarnya, ibu tersebut sedang hamil.

Dulu memang sempat sungguhan ada video perempuan hamil asal Desa Mulyorejo Kecamatan Silo yang ditandu warga. Video tersebut juga viral di media sosial.

Namun yang terbaru menimpa perempuan bernama Hami, warga Desa Baban Timur Desa Mulyorejo Kecamatan Silo, faktanya tidak sedang hamil.

Video Hami ditandu yang viral baru-baru ini berbeda. Kasusnya Hami ditandu justru setelah melahirkan, Senin 20 September 2021.

Baca Juga: Viral Kondisi Asrama Mahasiswa Karawang, Netizen: Padahal UMR Terbesar se-Indonesia Raya

Kasus kehamilan Hami sudah dalam kondisi melahirkan di rumahnya. Namun Ia membutuhkan penanganan medis di Puskesmas Silo 2, karena plasenta bayinya masih tersangkut di dalam kandungan pada saat setelah melahirkan.

"Saat itu kelahiran yang dialami tanpa disangka-sangka. Tanpa ada rasa sakit yang dirasakan. Hami itu tiba-tiba melahirkan di rumahnya," kata Pemangku wilayah Dusun Baban Timur Sunimo, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Rabu (22/9/2021).

Tapi meskipun mudah melahirkan, lanjut Sunimo, plasenta bayi masih tersangkut di dalam kandungannya. Sehingga perempuan itu butuh penanganan medis, dan harus dibawa ke Puskesmas Silo 2 untuk mendapat penanganan.

"Kemarin itu, untuk menuju Puskesmas harus melalui jalan sempit, yang hanya bisa dilewati roda dua. Kalau Ambulance Desa dipaksakan ke rumahnya Hami tidak memungkinkan, jalurnya ngeri dan curam,” tutur Sunimo.

Sunimo mengatakan, jalanan terjal dan sempit juga terjal. Bahkan kanan kirinya jurang. Namun dengan kepedulian warga, Hami mendapatkan pertolongan dan berhasil dibawa ke Puskesmas.

Baca Juga: Viral Kerajaan Angling Darma di Pandeglang, Raja Punya 4 Istri dan Suka Bantu Warga Miskin

"Saat sampai di puskesmas katanya dokter, ari-arinya (plasenta) ukurannya terlalu besar. Makanya tidak bisa dikeluarkan secara mudah. Katanya sih beratnya 2 kiloan," ungkapnya.

Lebih lanjut Sunimo menyampaikan, terkait kondisi yang dialami Hami sebelumnya sudah mendapat kunjungan dari Istri Camat Silo.

"Disarankan saat itu agar melahirkan di Puskesmas. Tapi yang namanya masyarakat awam, terkadang masih beralasan takut divaksin. Bahkan, beberapa warga harus dipaksa agar bersedia divaksin," katanya menegaskan.

Load More