Menjadi pembatik sendiri, menurut Bambang adalah kepuasan tersendiri. Ia menikmati segala proses panjang pembuatannya. Mulai dari pembuatan pola di atas kertas, hingga tahap terakhir yakni meluruhkan dan melarutkan pada kain, dilakukan dengan memasukan kain pada air mendidih.
Dalam membatik, ada suasana ketenangan yang dirasakan Bambang. Dengan proses yang panjang itu malah membuatnya belajar arti kesabaran. Bahkan selama dirinya menekuni profesi menjadi pembatik, kecemasannya lebih terkontrol. Dalam artian, membatik membuat pikirannya lebih jernih dan sehat.
“Berkecimpung di dunia batik sangat banyak manfaatnya dan berkah bagi kehidupan kami berdua. Secara finansial cukup mendukung. Tapi yang penting kepuasan batin, batik kita diapresiasi kita juga banyak teman. Kita juga bisa membuka lowongan poekerjaan. Bagi ibu-ibu bisa menjadi pemasukan ekonomi keluarga,” kata Bambang.
Menurut Bambang, ada dua jenis batik yang diakui. Pertama batik dengan proses pembuatannya dicanting, lalu kedua dengan proses pembutannya dicap. Sedangkan banyak juga kain bermotif batik dengan cara pembuatan disablon. Hal demikian, tidak bisa dikatakan sebagai batik. Karena tidak mengalami proses pembatikan.
"Di hari Batik Nasional ini, kalau ingin menghidupi batik, batinmu harus bersih. Yakni menjadikan batik sebagai pusaka, tidak boleh sembarangan," pungkasnya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak