Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Rabu, 27 Oktober 2021 | 12:07 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad (pixbay)

SuaraJatim.id - Bacaan istighfar Nabi Muhammad SAW sebelum wafat menarik untuk diketahui. Setelah peristiwa Fathu Mekkah (penaklukan kota Mekkah), Nabi Muhammad SAW juga senantiasa berdzikir sebelum akhirnya Beliau wafat.

Istighfar merupakan bacaan dzikir yang sering dilafalkan oleh umat islam untuk memonoh ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang kita perbuat. Nah, berikut ini bacaan istighar lengkap dengan artinya.

Dalam Islam, bacaan istighfar dianjurkan untuk dibaca berulang kali.

Itu artinya, bukan hanya dibaca saat memohon ampunan, tapi juga saat tengah berbincang dengan orang lain, terutama saat kita berprilaku atau mengeluarkan tutur kata yang kurang pantas.

Baca Juga: Benarkah Akan Kena Sial? 3 Doa Ketika Kejatuhan Cicak

Mengenai keutamaan membaca Istighfar, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 199 yang bunyinya sebagai berikut:

“Dan beristighfarlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Ilustrasi berdoa (pixbay)

Berikut Bacaan istighfar Nabi Muhammad SAW sebelum wafat:

Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

Baca Juga: NAUZUBULLAH MIN ZALIK Dosa Meninggalkan Sholat Makan di Sungai Jahannam

Selain itu ada juga bacaan istighfar lainnya:

1. Istighfar Pendek

Istighfar pendek ini biasanya dibacakan oleh Nabi SAW saat sedang menjalankan ibadah Shalat. Adapun bunyi bacaan dari istighfar pendek ini yaitu sebagai berikut:

Astaghfirullah

“Aku memohon ampun kepada Allah.”

2. Istighfar Pelebur Dosa

Memohon ampun lah kepada Allah SWT atas segala dosa yang sudah diperbuat. Allah SWT akan mengampuni dosa setiap hamba yang mau bertaubat dengan penuh keikhlasan, meski dosa besar sakalipun. Adapun bunyi lafadz istighfar pelebur dosa seperti berikut ini.

Ilustrasi berdoa (shutterstock)

Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.

“Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”

3. Istighfar Majelis

Diketahui, Rasulullah SAW selalu mengucapkan istighfar sebanyak 100 kali sebelum meninggalkan tempat duduk dalam mejelis. Berikut ini lafadz istighfar majelis yang biasa diucapkan oleh Rasulullah SAW.

Rabbighfirli wa tub ‘alaiya, innaka antat tawwabur rahiim

“Wahai Pemeliharaku, ampunilah aku dan berilah taubat kepadaku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

4. Istighfar sebelum salam dalam shalat

Istighfar juga biasa dilakukan dalam shalat, khususnya sebelum salam pada tahiyat akhir. Adapun bunyi lafadz istighfar sebelum salam dalam shalat tersebut sebagai berikut:

Allahumma inni dhalamtu nafsi dhulman katsira, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min indik, warhamnii innaka antal ghafurur rahiim.

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah dhalim kepada diriku dengan kedhaliman yang banyak dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ilustrasi doa. (elemen envato)

5. Istighfar Nabi Adam AS

Nabi Adam AS juga senantiasa membaca istighfar setiap kali melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Adapun bunyi dari lafadz istighar Nabi Adam AS yakni seperti berikut ini:

Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin

"Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi."

6. Doa Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar adalah lafadz istighfar yang terbaik serta paling utama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Adapun bacaan latin sayyidul istighfar ini sebagai berikut:

Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.

Ilustrasi berdoa. [Shutterstock]

“Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Load More