SuaraJatim.id - Tiga terdakwa pelaku pengeroyokan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya-Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) dihukum 7 tahun penjara.
Mereka adalah, Hendra Setiawan, Abdul Ghofur dan M. Imbron. Vonis ini dibacakan ketua majelis hakim dalam persidangan yang digelar di ruang Candra PN Surabaya secara online, Senin (1/11/2021).
Dalam sidang kali ini, majelis hakim menyatakan para Terdakwa terbukti melakukan pengeroyokan terhadap Zainal Fatah, salah satu mahasiswa Stikosa AWS, hingga korban meninggal.
Ketiga terdakwa dijerat Pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP. Menghukum para terdakwa dengan pidana penjara selama 7 tahun, dikurangkan seluruhnya selama terdakwa dalam tahanan, dan menyatakan para terdakwa tetap ditahan.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 2 November 2021, Lokasinya di Taman, Puskesmas Hingga Mal
"Menyatakan bahwa terdakwa Hendra Setiawan, Abdul Ghofur dan M. Imbron, terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan mengakibatkan korban Zainal Fatah meninggal dunia dan membuat orang tua korban mengalami trauma," kata Majelis Hakim dalam amar putusannya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (02/11/2021).
Adapun Barang bukti berupa kaos dan celana pendek milik korban tetap dalam berkas perkara. Putusan hakim lebih ringan dari tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum) Sulfikar, yang menuntut para terdakwa dengan pidana penjara 8 tahun.
Terhadap putusan hakim, para terdakwa menyatakan pikir- pikir. "Kami menyatakan pikir- pikir yang mulia," ucap para terdakwa.
Sebelumnya, kasus ini bermula saat kelompok Sumur Besar yang terdiri dari M. Syaiful Rizal, Muhamad Zidan, Mahfur Suhendra, Syahril Aditya Romadon, Supriadi, Haris Sutrisna dan korban Zainul Fatah pada Senin 19 April 2021 sekira 01.30 WIB datang ke Jalan Kalimas Pasar, Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan.
Sekelompok anak muda tersebut kemudian bertemu dengan Hendra dari kelompok Al Amin. Supriadi lalu membawa Hendra ke Jalan Kalimas Baru 3 Gang 8 dalam keadaan leher diapit dan bergantian dengan Haris Sutisna sambil memegang kerah baju Hendra.
Baca Juga: Mayat Remaja Surabaya Tenggelam Gegara Cari iPhone di Kalimas Akhirnya Ketemu
Setibanya di lokasi, kelompok Sumur Besar bertemu dengan Abdul Ghofur membahas tentang pemukulan terhadap Mahfud Suhendra. Namun, Hendra malah berteriak telah dipukul oleh Supriadi. Alhasil terjadilah perkelahian antar dua kelompok tersebut.
M. Imron dan Abdul Ghofur kemudian mengejar Alvin dan berhasil melarikan diri. Sementara Zainal Fatah dipukuli oleh Hendra. Melihat itu, Abdul Ghofur dan M. Imron beserta beberapa orang dari kelompok Al Amin ikut memukuli korban yang dalam keadaan tengkurap.
Akibat pengeroyokan tersebut, pada 21 April 2021, sekira pukul 08.00 WIB, korban mengalami sesak nafas dan dibawa ke rumah sakit Al-Irsyad Surabaya oleh ibunya Satiah. Oleh dokter, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo.
Sekira pukul 23.00 WIB, korban sudah bisa pulang ke rumah. Namun pada 23 April 2021, sekira pukul 00.30 WIB, korban mengalami sesak nafas lalu kembali.
Akhirnya korban diantar ke Rumah Sakit Al Irsyad dan mengalami kejang dan tak sadarkan diri pada pukul 03.30 WIB. Hingga pada pukul 12.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik