SuaraJatim.id - Ratusan handphone hasil selundupan milik warga binaan Rutan Banjarsari, Gresik disita petugas. Telepon genggam hasil tangkapan itu kemudian ditenggelamkan ke air asin.
Upaya ini dianggap sebagai bentuk efek jera, agar para narapidana yang melanggar aturan tidak mengulangi kesalahannya.
Kepala Rutan Gresik Aris Sakuriyadi mengatakan, sebelum ditenggelamkan, petugas menghancurkan telepon tersebut menggunakan palu. Setelah dipastikan tidak berfungsi, petugas baru menenggelamkan handphone ke aquarium bervolume 4 meter kubik.
"Ratusan handphone sitaan itu didapatkan sejak Januari 2021. Semuanya merupakan hasil penggeledahan kamar hunian warga binaan," katanya, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga: Ribuan Video Penganiayaan Narapidana di Penjara Rusia Bocor, Ada yang Diperkosa
Menurut Aris petugas sudah rutin melakukan razia di blok hunian setiap sepekan sekali. Kendati demikian masih saja ada barang yang lolos diselundupkan oleh mereka. Untuk itu kedepan, pihaknya akan lebih teliti lagi dalam melakukan penjagaan. Terutama saat memeriksa barang yang boleh masuk dan tidak ke dalam Rutan.
"Kami juga ada penggeledahan tentatif yang bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Biasanya penggeledahan ini tak ditentukan kapan dan waktunya," jelasnya.
Selain itu, untuk sanksi bagi pelanggar hukumannya bervariasi. Mulai dari penempatan warga binaan di ruang tutupan sunyi atau ruang isolasi, hingga tidak mendapatkan hak remisi. Jangka waktu penempatan di ruang isolasi juga bermacam-macam, mulai 6 hari, 12 hari hingga 18 hari.
Hukuman para napi pelanggar aturan itu sudah disesuikan dengan amanah Permenkumham nomor 6 tahun 2013 tentang tata tertib Lapas dan Rutan.
"Semuanya tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan. Untuk pelanggaran berat warga binaan juga bisa kehilangan haknya seperti hak untuk mendapatkan remisi, hak untuk mendapatkan cuti bersyarat, bebas bersyarat dan hak-hak lainnya," bebernya.
Baca Juga: Narapidana Terorisme Jaringan JAD Buat Pengakuan Mencengangkan
Kendati demikian, Aris menyebut, langkah hukuman bagi pelanggar adalah upaya terkahir. Sebab dirinya mengaku sering melakukan sosialisasi kepada siapa saja warga binaan yang menyeleundupkan handphone agar sukarela menyerahkan diri.
Berita Terkait
-
Handphone Kamu Rusak Saat Main Game? Ini Penyebab yang Sering Diabaikan
-
Giant Sea Wall: Solusi Banjir Rob Jakarta atau Proyek Ambisius Tanpa Dana Jelas?
-
Diskriminatif Terhadap Bekas Napi Hingga Jadi Alat Represi: SKCK Perlu Dihapus atau Direformasi?
-
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Mampu Dongkrak Kinerja Perusahaan
-
Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Dinilai Bukti Peran Strategis Bahlil dalam Hilirisasi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket