Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 08 November 2021 | 11:33 WIB
Ilustrasi berdoa (pixbay)

SuaraJatim.id - Surat Al Kautsar diturunkan di Kota mana? Berikut ini penjelasan mengenai Surat Al Kautsar. Surat Al Kautsar turun di Kota Mekkah.

Surat ke-108 dalam Al Quran ini merupakan surat terpendek karena hanya terdiri dari tiga ayat saja. Surat Al Kautsar turun di Kota Mekkah ketika Rasulullah sedang bersedih.

Ketika itu, Nabi Muhammad sedih karena baru saja ditinggal putranya yang bernama Abdullah atau Al Qasim. Meninggalnya Abdullah kemudian disikapi pemimpin kafir Quraisy, Al-Ash bin Wa'il.

Dia mengatakan bahwa Rasulullah tidak akan mempunyai anak lagi karena Rasulullah adalah orang yang mandul.

Baca Juga: Keistimewaan Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah Ayat 285-286, Sering Dibaca

Kemudian, Allah menurunkan surat Al Kautsar. Pada ayat ketiga, yakni "Inna syni`aka huwal-abtar.", yang memiliki arti "Sungguh, orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."

Putra ketiga Rasulullah pun kemudian lahir. Putra itu bernama Ibrahim. Dia lahir dari ibu bernama Mariah. Dari kisah ini, dapat disimpulkan bahwa, Surat Al Kautsar memiliki makna yang luar biasa meski hanya terdiri dari tiga ayat.

Berikut ini tulisan latin dari Surat Al Kautsar beserta artinya:

1. inn a'ainkal-kauar

Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

Baca Juga: Perintah Sholat 5 Waktu dalam Al Quran Sudah Jelas, Ini Ayatnya

2. fa alli lirabbika wan-ar

Artinya: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)

3. inna syni`aka huwal-abtar

Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Surat Al Kautsar masuk kategori Makkiyah

Surat Al Kautsar masuk dalam kategori Makkiyah karena turun di Kota Mekkah. Selain itu, persoalan yang terkandung dalam surat Al Kautsar, juga kuat mengarah ke Makkiyah, yakni kisah nabi.

Dalam buku Pengantar Studi Ilmu Al Quran yang dikarang Syaikh Manna Al Qaththan halaman 75, dijelaskan bahwa ada beberapa hal yang mencirikan sebuah surat masuk kategori Makkiyah.

Hal ini berpedoman pada penelitian yang dilakukan para ulama. Penelitian itu merujuk pada ciri khas gaya bahasa dan persoalan yang dibicarakan masing-masing ayat Makkiyah.

Ciri Khas Surat kategori Makkiyah:

  1. Surat surat yang didalamnya mengandung "ayat-ayat sajdah" adalah Makkiyah
  2. Setiap surat yang mengandung lafadz kalla, adalah Makkiyah. Lafazh ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Al Quran, dan disebutkan sebanyak 30 kali dalam 15 surat.
  3. Setiap surat yang mengandung "ya ayyuhan-nas" dan tidak mengandung "ya ayyuhal-ladzina amanu," adalah Makkiyah, kecuali Surat Al-Hajj yang pada akhir surat terdapat ya ayyuhal-ladzina amanurka'u wasjudu. Namun demikian, sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat Makkiyah.
  4. Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu adalah Makkiyah, kecuali surat Al Baqarah.
  5. Setiap surat yang mengandung kisah Adam dan Iblis adalah Makkiyah kecuali surat Al Baqarah
  6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf muqatha'at atau hijai seperti Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Ha Mim dan lainnya, adalah Makkiyah, kecuali surat Al Baqarah dan Ali Imran, Adapun surat Ar-Ra'ad masih diperselisihkan.

Mempelajari Surat Makkiyah dan Madaniyah

Mempelajari sebuah surat tergolong Makkiyah atau Madaniyah bukan sebuah kewajiban. Pada buku Pengantar Studi Ilmu Al Quran, Al Qadhi abu Bakar bin Ath-Thayyib Al Baqillani dalam Al-Intishar menegaskan bahwa "pengetahuan tentang makkiyah dan Madaniyah mengacu pada hafalan pada sahabat dan tabi'in.

Tidak ada satupun keterangan yang datang dari Rasulullah mengenai hal itu, karena beliau tidak diperintahkan untuk itu, dan Allah tidak menjadikan ilmu pengetahuan itu sebagai kewajiban umat."

Namun tetap ada faedahnya ketika umat Muslim mempelajari pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyah. Ketika itu, para ulama memang meneliti Al Quran, ayat demi ayat, surat demi surat, untuk ditertibkan sesuai dengan turunnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat.

Lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tepat dan pola kalimat. Cara itu merupakan suatu kecermatan yang memberikan kepada peneliti gambaran mengenai kebenaran ilmiah tentang ilmu Makkiyah dan Madaniyah.

Berikut ini tiga faedah mempelajari Makkiyah dan Madaniyah:

  1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al Quran.
  2. Meresapi gaya bahasa Al Quran dan memanfaatkannya untuk metode berdakwah menuju jalan Allah
  3. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Al Quran

Demikian ini pembahasan tentang Surat Al-Kautsar diturunkan di kota Mekkah, termasuk ciri dari surat kategori Makkiyah dan faedah dari mempelajari hal tersebut.

Kontributor : Lukman Hakim

Load More