SuaraJatim.id - Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang bila tidak terkontrol akan menyebabkan banyak komplikasi lain seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan, kerusakan sistem saraf dan penyakit kronis lainnya.
Karena alasan itulah Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut diabetes sebagai induk dari segala penyakit kronis tidak menular.
Diabetes ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Penyakit ini bisa juga menyerang anak sejak dini. Masalahnya, belum banyak orangtua tahu bagaimana gejala penyakit tersebut.
Misalnya, orangtua hanya bingung ketika si kecil mudah sekali merasa lapar dan haus. Namun berat badannya tak kunjung bertambah tapi justru menjadi semakin kurus.
Ada juga orang tua yang kebingungan dalam menghadapi nafsu makan anaknya yang berlebihan, terutama kecintaan anaknya pada panganan tinggi gula sehingga bobot tubuhnya kian meningkat. Apalagi muncul parut kehitaman menyerupai daki di bagian tengkuk, leher, ketiak serta lekuk sikut.
Bila si kecil mengalami dua kondisi seperti di atas, tidak ada salahnya ayah dan bunda memeriksakan kadar gula anak. Karena hal-hal yang terjadi pada anak di atas merupakan sebagian dari gejala diabetes melitus.
Diabetes melitus adalah kondisi medis kronis yang menyebabkan masalah dengan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan - terutama gula (karbohidrat) - menjadi bahan bakar bagi tubuh.
Seperti dijelaskan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi dalam sebuah webinar. Ia mengatakan bahwa terdapat empat bentuk diabetes, namun hanya dua yang paling umum dikenal oleh masyarakat yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Kedua bentuk diabetes ini dapat terjadi pada usia berapa pun termasuk anak-anak. Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah.
Baca Juga: Penglihatan Mata Kabur, Waspadai Salah Satu Tanda Penyakit Diabetes
Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol.
"Apabila anak mengalami gejala 3P dan ada riwayat diabetes di dalam keluarga, tidak ada salahnya orang tua memeriksakan kadar gula anak," ujar Faizi, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (14/11/2021).
Gejala 3P yang dimaksud adalah anak sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri). Tiga gejala yang kerap disebut 3P tersebut merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan bisa terjadi pada anak.
Gejala 3P ini patut dicurigai pada anak dengan nafsu makan besar namun memiliki tubuh yang kurus bahkan sulit untuk gemuk. Selain itu, meskipun sudah mengkonsumsi banyak makanan, anak tampak mudah lelah seperti tidak berenergi.
Ketika pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin, maka tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan glukosa yang dikonsumsi, sehingga jumlah glukosa dari makanan akan menumpuk di aliran darah.
Laman healthychildren menyebutkan bahwa identifikasi gejala diabetes tipe 1 sejak dini adalah penting. Kadar gula darah tinggi dan dehidrasi yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol berbahaya dan dapat menyebabkan anak-anak membutuhkan insulin dan cairan intravena.
Berita Terkait
-
Penglihatan Mata Kabur, Waspadai Salah Satu Tanda Penyakit Diabetes
-
Peringati Hari Diabetes Sedunia di Stasiun Tanah Abang
-
Lipatan hitam di Leher dan Ketiak Anak Tanda Diabetes? Ini Penjelasan Pakar
-
Hari Diabetes Sedunia, Pakar Soroti Rapot Merah Diabetes Anak di Indonesia
-
Mood Jelek Bikin Gula Darah Pengidap Diabetes Naik, Apa Kata Dokter?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya