SuaraJatim.id - Warga yang melintasi jalan desa Ringin Putih Kabupaten Ponorogo akan melihat dua kijingan plus batu nisan diletakkan warga di jalanan.
Batu nisan ini ternyata bukannlah penanda kuburan, melainkan penanda pembatas antara pinggiran jalan dengan tepi aliran sungai yang terus menggerus badan jalan.
Kepala Desa Ringinputih Supriadi mengatakan, tidak ada tendensi apa-apa pemasangan batu nisan itu. Nisan itu hanya sebatas rambu-rambu supaya pengendara yang lewat tidak terjerumus ke jalan yang tergerus air sungai tersebut.
Dia menyebut pemberian batu nisan itu murni untuk pembatas saja. Tidak ada tendensi, kritik sosial atau untuk demo, murni sebagai pembatas saja," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Pria di Jepang Jadikan Bujang Ganong Reog Ponorogo Kostum Halloween, Dipuji Warganet
Supriadi menjelaskan bahwa asal usul batu nisan atau masyarakat di desa menyebutnya sebagai kijing itu, dari tempat pemakaman umum (TPU) yang tak jauh dari jalan yang tergerus arus sungai tersebut.
Tanah TPU itu sudah penuh, sehingga warga mencabuti nisan-nisan tersebut. Nah, nisan itu dikumpulkan di lokasi dekat makam.
"Itu kijing yang sudah tidak terpakai. Dari pada pembatas dengan bambu harus cari dulu, akhirnya warga mengambil batu nisan sebagai pembatas," katanya menegaskan.
Diberitakan sebelumnya, guyuran hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beberapa hari terakhir, membuat ruas jalan di Ponorogo tergerus air sungai.
Ruas jalan yang tergerus air hingga menyebabkan kerusakan itu terjadi di Dusun Gunungan Desa Ringinputih Kecamatan Sampung Ponorogo.
Baca Juga: Heboh Kakek di Ponorogo Ditemukan Tewas, Polisi Gelar Autopsi
Alhasil, pengendara yang lewat pun harus ekstra hati-hati. Sebab, jika hujan turun terus menerus bisa berpotensi jalan kembali tergerus.
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-sebut Leluhur Gus Miftah
-
Bangga! Kebaya Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia dari Indonesia
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024
-
IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Stagnan Sebesar Rp1.896.000/Gram
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
Terkini
-
KR Biang Kerok Pencurian Rumah Kosong di Malang, Diciduk di Warnet
-
Kronologi Lengkap Aksi Heroik Pria Sidoarjo Selamatkan Korban Perampokan di Gresik, Terluka Tembak
-
Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Punya Jejak Karir Cemerlang
-
Putuskan Damai dengan Pengusaha yang Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Armuji: Itu Sudah di Luar Saya
-
Kisruh Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan, Pemkot Surabaya Pastikan Beri Pendampingan Hukum