SuaraJatim.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG meminta warga Kota Madiun, Jawa Timur untuk mewaspadai curah hujan tinggi pada musim hujan kali ini sebagai dampak La Nina yang dapat mengakibatkan timbulnya sejumlah bencana.
"Kalau biasanya saat puncak hujan itu tidak sepanjang hari turun hujan, tapi ini berpotensi sepanjang hari terjadi hujan walaupun intensitasnya tidak deras, tapi bisa saja sedang. Terkadang durasinya akan lebih panjang dari pada biasanya ataupun intensitas derasnya akan lebih tinggi," kata Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Rendy Irawandi saat menghadiri rapat koordinasi antisipasi bencana hidrometeorologi, di Gedung GCIO, Dinas Kominfo Kota Madiun, Selasa (16/11/2021).
Menurut dia, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan bencana banjir, angin kencang, maupun angin puting beliung sehingga pemda harus mengantisipasi.
Bahkan Kota Madiun juga berpotensi terjadi hujan es, mengingat curah hujan pada musim hujan akhir tahun 2021 hingga awal 2022 akan lebih tinggi dibanding periode sebelumnya akibat dampak La Nina.
"Puncaknya musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Setiap hari akan hujan, prediksinya dengan volume curah hujan lebih tinggi dari tahun lalu," jelasnya.
Rendy menambahkan hal yang perlu diwaspadai di Kota Madiun dan sekitarnya, salah satunya pertemuan sungai. Sebab hujan tak hanya terjadi di wilayah Jawa Timur, namun juga Jawa Tengah, di mana hulu sungai Jawa Timur juga dilintasi Bengawan Solo, sedangkan khusus di Kota Madiun, banjir atau genangan air terjadi selain karena daerah rendah, faktor irigasi juga penting diperhatikan.
"Ini perlu diwaspadai. Ketika Jateng tinggi intensitasnya atau debit airnya sudah cukup besar, ditambah wilayah Jatim intensitas hujan cukup tinggi, maka debit airnya bisa lebih besar lagi nanti," katanya.
Menyikapi hal tersebut, Pemkot Madiun terus melakukan upaya pencegahan. Meskipun bukan daerah rawan bencana, jika curah hujan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya dan berpotensi memicu banjir, maka perlu diantisipasi sedari dini.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan pihaknya bersama jajaran telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, di antaranya dengan menaikkan tanggul serta pengerukan sedimen di seluruh saluran agar aliran air lancar.
Baca Juga: Duhh! Sepuluh Bulan Terakhir, Ada 1.093 Janda Baru di Sampang
Selain itu, trotoar yang dibangun di Kota Madiun juga multi fungsi. Selain digunakan pejalan kaki, di bawah trotoar yang telah dipasang "box culvert" juga difungsikan sebagai penampung air.
Tak hanya itu, petugas, kata Wali Kota, juga langsung bergerak sesuai tupoksi masing-masing. Mulai pengecekan aliran sungai, pengecekan pohon-pohon besar, dan potensi kebencanaan lainnya.
Maidi menyebut potensi bencana masih tetap ada di Kota Madiun. Mulai banjir hingga pohon tumbang. Namun, pemerintah terus berupaya mengambil langkah antisipasi.
"Petugas kita siapkan, peralatan dan infrastruktur kita lengkapi. Sedang masyarakat juga terus kita imbau agar ikut menjaga lingkungan. Dengan upaya-upaya tersebut, harapannya penanganan bencana dapat maksimal dan kerugian ditekan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya