SuaraJatim.id - Banjir akibat luapan Kali Lamong masih berpotensi terjadi. Hal ini dampak cuaca ekstrem dipicu La Nina.
Koordinator Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Taufiq Hermawan mengatakan, potensi banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik masih akan terjadi dampak La Nina.
Namun, menurutnya, perlu dipahami mengenai La Nina, karena masih banyak yang menganggap fenomena itu diartikan sebagai badai. Dijelaskannya, La Nina merupakan suatu fenomena cuaca global yang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi.
"Karena La Nina ini, curah hujan meningkat 2-70 persen, ini yang perlu diwaspadai. Karena banjir ini utamanya terjadi karena tingginya curah hujan," katanya, mengutip dari Antara, Rabu (17/11/2021).
Sementara, Kepala Stasiun Klimatologi, Malang, Anung Suprayitno mengatakan, efek La Nina tertinggi terjadi pada periode September-November.
Lantas, lanjut dia, bukan berarti pada Desember-Februari curah hujan menjadi rendah. Dijelaskannya, pada Desember-Februari merupakan periode puncak musim hujan.
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan, bahwa bencana banjir akibat luapan Kali Lamong terjadi di wilayah Gresik Selatan.
Gus Yani, sapaan akrabnya menyebut, Pemkab Gresik terus berupaya melakukan mitigasi bencana, salah satunya dengan ketersediaan sarana penampungan sementara yang layak bagi korban terdampak banjir.
"Kami tidak hanya melakukan pencegahan banjir, namun perlu diperhatikan juga mengenai penanganan korban banjirnya," katanya.
Baca Juga: Musim Penghujan, BMKG Jogja Ingatkan La Nina Picu Peningkatan Curah Hujan hingga 60 Persen
Ia mengatakan, hingga hari ini, Pemkab Gresik total telah menyiapkan 19 alat berat untuk normalisasi Kali Lamong, dan menginstruksikan Dinas PUPR segera menginformasikan apabila jumlah tersebut masih dirasa kurang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, Endoong Wahyukuncoro mengatakan alat berat tersebut, dikerahkan dan diletakkan di sepanjang Kali Lamong untuk mengangkat sedimentasi sungai.
"Kami lakukan pengerukan karena kondisi banjir yang sudah mereda, hal ini membuat pengerukan semakin kami gencarkan di beberapa titik, mulai dari Kecamatan Balongpanggang hingga Kecamatan Cerme," demikian Endoong. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Profesi Kantoran Ini di Ujung Tanduk, Digilas AI Tanpa Ampun! Cek Posisimu
-
Jangan Sampai Kehabisan, Ini Syarat dan Trik Cepat Dapat Dana Kaget
-
Khofifah: FESyar Bukan Sekadar Seremoni! Jatim Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional
-
Menguak Asal-usul Kata 'Jancuk' dari Umpatan Tabu Jadi Simbol Keakraban Arek Suroboyo
-
UMKM Mojokerto Produksi Sepatu Olahraga Berkualitas, Ditawari Gubernur Khofifah Ikut Misi Dagang