Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 18 November 2021 | 07:51 WIB
Surah Ali Imran

SuaraJatim.id - Surah Al Imran adalah surah ke-3 dalam Al Quran. 200 ayat yang ada dalam Surah Al Imran mengisahkan banyak hal, diantaranya Tauhid, sifat-sifat Allah, jihad, amar ma’ruf nahi munkar dan musuh-musuh Islam. Surah ini juga menjelaskan sejarah pada nabi, seperti nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Isa, dan Musa.

Di antara ratusan ayat dalam surah Ali Imran, ada dua ayat yeng memiliki keutamaan, yakni ayat 190 dan 191. Dua ayat ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah melalui penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. Ayat ini menjadi dasar keyakinan umat muslim, karena di hadapan Allah kita seperti debu yang terhempas angin, sama sekali tak berdaya.

Adapun bunyi dan arti dari kedua ayat tersebut adalah sebagai berikut;

“Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa ‘adzaaban naar.”

Baca Juga: Baca Rutin Surah Ad Dukhan, Ingin Dibuatkan Rumah di Surga?

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka,"

Ilustrasi berdoa (pixbay)

Kandungan Surah Al Imran ayat 190-191

Banyak ulama yang menguraikan makna dan kandungan Surah Ali Imran ayat 190-191 melalui sejumlah kitab tafsir. Diantaranya Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. Namun secara garis besar, makna dan kandungan Surah Ali Imran ayat 190-191 menurut para ulama tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Surat Al Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah.
  2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui oleh ulul albab.
  3. Surat Al Imran ayat 191 menjelaskan dua ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dalam segala kondisi dan ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta.
  4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat.
  5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan makhluk dan mengakui kekuasaan Allah, serta memperbanyak doa kepada-Nya.

Tafsir Surah Al Imran ayat 190-191

Setelah kita menyimak makna dan kandungan surah Ali Imrah ayat 190-191, sekarang mari kita lihat tafsir atas dua ayat tersebut. Suda kita ketahui, Surah Ali Imran ayat 190-191 berbicara tentang penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. Menurut ayat tersebut, dalam proses itu terdapat tanda-tanda bagi ulul albab. Lalu siapakah ulul albab tersebut?

Baca Juga: 10 Surah-surah Pendek yang Cocok Untuk Belajar Hafalan Anak-anak

Laman bersamadakwah.net menyebut, ada seragam tafsir mengenai ulul albab. Namun secara garis besar, ulul albab adalah orang-orang yang berakal, orang-orang yang mau berpikir, orang-orang yang memerhatikan alam dan orang-orang yang kritis.

Ibnu Katsir menjelaskan, Ulul albab adalah orang yang memiliki akal sempurna dan memiliki kecerdasan. Sementara Sayid Qutb menyebut Ulul Albab adalah orang-orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar.

Namun secara langsung penjelasan mengenai Ulul albab ada di Surah Ali Imran ayat 191. Menurut para ulama tafsir, ulul albab bukan hanya orang yang berakal dan mau berpikir. Namun ulul albab adalah juga orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur. Dua hal tersebut dilakukannya dalam setiap aktivitas, baik dalam kondisi berdiri, duduk atau berbaring.

Mengenai hal tersebut, dalam Tafsir AL Azhar, Buya Hamka mengatakan, “Di sini bertemulah dua hal yang tida terpisahkan, yakni dzikir dan pikir. Sementara tafsir Ibnu Katsir menyebutkan, Ulul albab adalah mereka yang tida pernah terputus berdzikir dan mengingat Allah dalam semua keadaan mereka.

Demikian tadi ulasan mengenai Surah Al Imran ayat 190-191 yang berbicara mengenai penciptaan langit dan bumi. Semoga dengan penjelasan di atas, kita bisa lebih memahami makna hadirnya kita di bumi dan betapa kecilnya kita di hadapan Allah.

Kontributor : Rio Rizalino

Load More