Scroll untuk membaca artikel
Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 19 November 2021 | 09:35 WIB
Ilustrasi salat, sholat, ibadah, berdoa. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Saat sepertiga malam biasanya paling tepat saat salat dan mengamalkan doa tahajud. Sebenarnya Tahajud tidak saja diharapkan bisa ditegakkan saat Ramadan, namun juga sehari-harinya di luar bulan puasa ini. Hal itu juga terutama karena salat sunah Tahajud memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri.

Keutamaan Salat Tahajud

Ilustrasi Salat Gaib. (Elements Envato)

Lantas apakah sebenarnya keutamaan sholat Tahajud itu? Untuk ini, hadis berikut setidaknya telah memberikan jawaban.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (RA), Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda (yang artinya):

Baca Juga: Lengkap dengan Dzikir, Berikut Manfaat Doa Tahajud

"Allah Subhanahu wa Ta'ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan lainnya)

Kapan Waktu Salat Tahajud

Sebagian ulama menyebutkan bahwa di sepertiga malam bagian mana pun, sebenarnya dibolehkan saja melaksanakan salat Tahajud, di mana ibadah itu disarankan dilakukan setelah terbangun dari tidur (meskipun sejenak).

Namun sebagaimana hadis di atas pula, waktu paling utama dalam melaksanakan salat Tahajud tampaknya adalah di sepertiga malam terakhir. Dalam hal ini, sebagian ulama pula menyebut, boleh saja melakukannya tanpa sempat tidur terlebih dulu.

Lalu, kapan itu sepertiga malam terakhir? Tidak ada titik waktu tepatnya, tapi bisa diperkirakan antara pukul 01.00 dini hari sampai dengan pukul 04.00 (menjelang waktu Subuh).

Baca Juga: Ini Tata Cara dan Doa Salat Tahajud Lengkap dengan Artinya

Bagaimana dengan Tata Cara Salat Tahajud?

Pada dasarnya, sebagai salah satu salat sunah, salat Tahajud dilakukan mirip dengan salat sunah lainnya. Yang membedakan mungkin hanya niat, sementara rukunnya kurang lebih sama.

Bagaimana dengan rakaat? Jika mengacu pada teladan atau contoh Rasulullah SAW, maka disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW kerap kali mengerjakan salat malam (Tahajud) sebanyak 13 rakaat (termasuk Witir). Di mana salat ini biasa dikerjakan masing-masing 2 rakaat sampai enam kali, lantas ditutup dengan 1 rakaat Witir.

Dengan pedoman itu, maka sebagian ulama berkesimpulan bahwa salat Tahajud dilaksanakan paling kurang (minimal) sebanyak 2 rakaat, dan maksimal 12 rakaat.

Doa Salat Tahajud

Dengan begitu besarnya keutamaan maupun keistimewaan salat Tahajud, lantas apa doa terbaik yang bisa dipanjatkan bersama salat ini? Kembali lagi, jika berpedoman pada teladan atau sunah Rasulullah SAW, maka setidaknya, ada dua contoh doa Tahajud yang biasa dibacakan.

Contoh doa Tahajud yang pertama adalah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas RA:

Yang artinya:
"Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar."

"Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (unutk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah." (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

Kedua, bacaan doa Tahajud sebagaimana dijelaskan dari riwayat Aisyah RA:

Yang artinya:
"Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus." (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)

Kedua versi doa di atas, disebutkan biasanya juga dibaca Rasulullah SAW sebagai bagian dari doa iftitah di dalam salat. Namun tentu saja, bisa juga dibaca atau dipanjatkan setelah selesai salat.

Pada dasarnya, sebagian ulama lain berpandangan, tidak ada petunjuk mengenai doa khusus yang perlu dipanjatkan mengiringi salat Tahajud. Hal itu karena sudah ditegaskan bahwa dengan melaksanakan salat tengah malam itu saja, Allah SWT sudah memastikan akan mendengar dan meng-ijabah permintaan (doa-doa) hamba-Nya. Usai salat, berzikir yang banyak, bersalawat, dan lantas mintalah ampunan dan segala berkah kebaikan lainnya kepada Allah SWT.

---
Artikel disarikan dari laman Konsultasi Syariah, Bersama Dakwah, Wisata Nabawi, dan lainnya.

Itulah tadi keutamaan salat dan doa tahajud yang biasa dikerjakan oleh Rasulullah.

Load More