SuaraJatim.id - Ditinggal istri meninggal dunia memang berat rasanya. Tapi yang dilakukan pria Ponorogo ini benar-benar tidak lazim.
Mengaku tidak percaya istrinya sudah mati, Robyek, menggali makam istrinya sendiri, Simpen. Alasannya bikin tercengang, Ia ingin mengajak istrinya pulang ke rumah.
Peristiwa ini sontak membuat gempar warga Desa Jonggol Kecamatan Jambon, tempat tinggal Simpen dan Robyek. Ia nekat membongkar kuburan istrinya yang meninggal sebulan lalu, 27 Oktober 2021.
"Yang menggali tadi suami almarhum Simpen. Orang-orang biasa memanggilnya Robyek," kata Sendor, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Longsor Ponorogo, Warga Sampai Sekarang Masih Tertahan di Pengungsian
Sendor menyebut Robyek nekat melakukan hal tersebut karena mungkin saking cintanya kepada istrinya Simpen.
Selain itu, Robyek selama ini merasa ada bisikan gaib yang menyuruh dirinya menggali kubur istrinya tersebut.
"Kalau tidak ketahui orang, ya mungkin akan digali terus. Mungkin saking cinta kepada istrinya," katanya menegaskan.
Kronologisnya, Robyek sejak pagi terlihat mondar mandir di sekitar tempat pemakaman umum tersebut. Setelah itu Ia mulai menggali makam istrinya.
Berbekal cangkul dan parang yang dibawa dari rumah, ia terus mengeruk makam istrinya yang masih basah itu.
Baca Juga: Trauma Warga Terdampak Bencana Tanah Longsor Ponorogo, Takut Longsor Susulan
"Katanya sih tidak percaya kalau istrinya sudah mati, makanya digali itu," kata Sendor menambahkan.
Rencananya istrinya tersebut bakal diajak kembali ke rumahnya. Terbukti, Robyek juga sudah menyiapkan tikar dan gerobak yang diletakkan di luar tempat pemakaman.
Saat Robyek sudah menggali tanah hingga kedalaman sekitar satu meter, barulah aksi nekatnya tersebut diketahui oleh warga. Karena banyak warga yang datang, Robyek akhirnya menyudahi penggalian tersebut.
"Ya dicegah oleh warga, termasuk tadi juga ada perangkat desa yang datang untuk memperingatkan Robyek untuk tidak menggali lagi," katanya memungkasi.
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-sebut Leluhur Gus Miftah
-
Bangga! Kebaya Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia dari Indonesia
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak