Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 01 Desember 2021 | 08:30 WIB
Ketua KONI Situbondo, Sadi. [ANTARA/HO-istimewa]

SuaraJatim.id - Kabar duka datang dari Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, Sadi (68) meninggal dunia.

Ketua KONI Situbondo mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor dengan pengendara motor lainnya di jalan raya Pantura, Kecamatan Arjasa, Situbondo, Selasa (30/11/2021).

Kasi Humas Polres Situbondo, Iptu Pol Achmad Sutrisno menjelaskan, kronologis kecelakaan bermula saat Sadi mengendarai sepeda motor bernomor polisi P 2465 FN dari arah barat ke timur.

Ketika hendak menyeberang ke arah selatan jalan, tiba-tiba pengendara motor lainnya bernopol DK 4046 IO dari arah yang sama menabrak korban.

Baca Juga: Lambannya Vaksinasi COVID-19 di Situbondo, Ini Penyebabnya

"Karena jarak yang terlalu dekat sehingga pengendara motor DK 4046 IO tak mampu mengendalikan laju kendaraan dan terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Iptu Sutrisno mengutip dari Antara, Rabu (1/12/2021).

Sadi menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Arjasa.

Sementara, tetangga mendiang Sadi, Andi Wijaya menuturkan, bahwa Ketua KONI Situbondo itu berkendara pulang selepas dari masjid.

"Pak Sadi itu dari masjid dan perjalanan pulang. Tapi tiba-tiba sepeda motor yang dikendarainya ditabrak dari arah belakang oleh pengendara lain, sehingga beliau terpental ke aspal dan mengalami luka dibagian kepala," kata 

Dijelaskannya, sosok pensiun dan guru olahraga itu merupakan sosok yang sangat bijak dan selalu bersemangat menjalankan tugas, terutama mengemban amanah sebagai ketua KONI.

Baca Juga: Tiba-tiba Warga Situbondo Ini Bakar Rumahnya Sendiri, Diduga Gegara Depresi

"Kami keluarga besar KONI Situbondo sangat kehilangan. Kepemimpinannya tiada tanding. Ini terbukti beliau mampu membuat terobosan-terobosan dan sehingga KONI eksis," tuturnya.

Kepergian Pria kelahiran Ponorogo itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan tetangga, lantaran sosoknya semasa hidup memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Pak Sadi bahkan dikenal lebih mementingkan orang lain dibandingkan kepentingan diri sendiri.

"Beliu orang yang baik, suka menolong tetangga, kerabat yang kesusahan. Beliau juga rajin ke masjid. Kami di sini merasa sangat kehilangan sosok Pak Sadi," tutur salah seorang warga setempat. 

Sumber: Antara

Load More