Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 07 Desember 2021 | 22:27 WIB
Tim RSUD Saiful Anwar Malang [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu publik Tanah Air digegerkan kasus warga Kota Malang yang mengaku mengalami kebutaan usai disuntik vaksin AstraZeneca.

Kabar terbaru, pria bernama lengkap Joko Santoso itu telah diperiksa oleh tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang.

Hasilnya, seperti dijelaskan dokter spesialis mata RSUD Saiful Anwar Malang Wino Vrieda, tim dokter telah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasien bernama Joko Santoso kehilangan penglihatan setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19.

"Dari hasil pemeriksaan lengkap didapatkan diagnosis terjadi peradangan pada saraf mata pasien, yang biasa disebut neuritis optik," kata Wino, Selasa (07/12/2021).

Baca Juga: Terungkap Penyebab Kebutaan Warga Malang Setelah Vaksinasi COVID-19

Menurut dia, peradangan pada saraf mata bisa disebabkan oleh banyak faktor termasuk infeksi dan ada kalanya penyebab peradangan tidak diketahui.

Wino mengemukakan bahwa kasus peradangan saraf mata yang mengakibatkan hilangnya penglihatan Joko termasuk kasus langka.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada laporan maupun hasil penelitian yang menunjukkan adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dan gangguan penglihatan.

"Jadi, hingga saat ini belum ada literatur mana pun atau laporan yang bisa dengan pasti untuk menyatakan bahwa vaksinlah yang menjadi satu-satunya penyebab turunnya penglihatan pada pasien," katanya.

Joko Santoso (38) mengalami kebutaan setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca pada 3 September 2021.

Baca Juga: 8 Makanan Khas Malang Melegenda yang Sayang untuk Dilewatkan

Dia merasa pandangannya kabur pada malam hari setelah menjalani vaksinasi dan saat bangun tidur keesokan harinya dia sama sekali tidak bisa melihat.

Istri Joko yang bernama Titik Andayani (35) melaporkan kejadian itu kepada ketua rukun warga dan Joko kemudian dibawa ke rumah sakit. Dokter kemudian memeriksa kondisi mata Joko, termasuk struktur anatomi dan saraf matanya.

Joko menjalani rawat inap di rumah sakit selama sembilan hari setelah mengalami gangguan penglihatan. Selama di rumah sakit, dia menjalani beberapa terapi.

"Pasien mulai menunjukkan perbaikan pada hari keempat, dengan sudah bisa melihat bayang-bayang," kata dokter Wino.

Setelah kondisinya membaik, Joko dipulangkan dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan sampai sekarang.

"Pasien semakin menunjukkan perbaikan signifikan dalam menjalani pengobatan selama tiga bulan ini," kata Wino.

"Untuk pemulihan, evaluasi berkala akan dilakukan hingga enam bulan atau satu tahun," ia menambahkan. ANTARA

Load More