SuaraJatim.id - Garis polisi dipasang di lokasi akses jalan masuk ke lokasi tambang pasir di Dusun Sumbersari Desa Supiturang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ( Jatim ).
Hal itu bertujuan agar warga tidak mendekat ke wilayah tersebut. Kawasan pertambangan di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo masih memiliki potensi bahaya akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
Pemasangan sendiri dilakukan setelah sejumlah petugas mengevakuasi jenazah beberapa korban tewas di area tersebut.
Seperti dijelaskan Relawan Gerakbareng Jakarta Andre Kurniawan, untuk melakukan pemasangan garis polisi tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polsek Pronojiwo dan Satbrimob Polda Jawa Timur.
"Pasti itu sangat berisiko (menuju area tambang). Ketika orang yang tidak tahu atau masyarakat yang ingin melihat ke sana," kata Andre, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (10/12/2021).
"Setelah proses evakuasi, kami baru masuk ke sini. Ternyata di sini ada beberapa potensi yang bisa membahayakan masyarakat," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan untuk tidak mendekat ke kawasan pertambangan. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada tambahan korban, karena kondisi saat ini masih cukup berbahaya.
Pada area pertambangan itu, lanjutnya, berdasarkan sejumlah informasi yang ia terima, ada kurang lebih tiga truk tertimbun lahar. Selain itu, ada tujuh orang yang masih belum ditemukan hingga saat ini.
Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021 dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kurang lebih pukul 15.20 WIB.
Baca Juga: Ambyar Lur! Ini Kondisi Mobil TIM SAR UNS Solo yang Tertimbung Lahar Dingin Gunung Semeru
Kecamatan Pronojiwo merupakan salah satu wilayah terdampak cukup parah akibat letusan Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021. Di kecamatan tersebut, ada sepuluh lokasi pengungsian dengan jumlah pengungsi mencapai 525 jiwa.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis (9/12) pukul 12.00 WIB, 43 orang meninggal dunia dan 104 orang luka-luka.
Dari 104 orang warga yang mengalami luka tersebut, 32 orang mengalami luka berat, dan sisanya luka sedang.
Tag
Berita Terkait
-
Ambyar Lur! Ini Kondisi Mobil TIM SAR UNS Solo yang Tertimbung Lahar Dingin Gunung Semeru
-
Hari Ketujuh Pencarian Korban Gunung Semeru
-
Sholat Jumat Pertama Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru di Lumajang
-
Halau Masyarakat, Jalur Berbahaya Aliran Erupsi Semeru Terpasang Garis Polisi
-
Update Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat
-
Khofifah Tegaskan Profesionalisme Tim DVI dalam Identifikasi Korban Mushalla Ponpes Al Khoziny
-
3 Kunci Utama Untuk Dapatkan DANA Kaget Secepat Kilat di Malam Minggu
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu