SuaraJatim.id - Gunung Semeru naik status dari yang sebelumnya Level II menjadi Level III setelah terjadi erupsi kemarin, Kamis (16/12/2021).
Kenaikan status ini berdasar surat dari Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI mengenai kondisi Gunung Api Semeru, bernomor 484/GL.5/BGL/2021 tanggal 16 Desember 2021.
Dalam surat itu disebutkan, Kamis Tanggal 16 Desember 2021, telah terjadi luncuran awan panas pada pukul 09:01 WIB sejauh 4,5 km dari puncak Gunung Semeru, dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 912 detik.
Dan pada pukul 09:30 WIB, kembali terjadi luncuran awan panas dimana terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 395 detik. Namun tidak bisa diamati secara visual, karena Gunung Api Semeru tertutup kabut.
Baca Juga: Seekor Herder di Area Erupsi Gunung Semeru 12 Hari Menunggu Tuannya
Selanjutnya pada pukul 15:42 WIB, kembali terjadi luncuran awan panas sejauh 4,5 km, dari puncak. Kejadian awan panas tersebut, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 400 detik.
Untuk kegempaan didominasi oleh gempa Letusan, Hembusan dan Guguran dengan jumlah gempa guguran meningkat, dalam tiga hari terakhir sebanyak 15-73 kejadian per hari dari rata-rata delapan kejadian per hari sejak tanggal 1 Desember 2021.
Gempa Vulkanik dalam dan Tremor Harmonik terjadi dalam jumlah yang tidak signifikan. Aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran ± 2 km dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru," demikian tulis pengumuman tersebut, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Baca Juga: Kades Supiturang Blokir Akses Menuju Lereng Semeru, Kerahkan Linmas untuk Berjaga
Hal itu didukung data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama 3 bulan kedepan.
Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk atau kontak dengan air sungai.
Sementara dalam isi surat, Eko Budi Lelono, Kepala Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI menyebut, kenaikan status aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berlaku sejak Kamis 16 Desember 2021, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kenaikan status dipicu aktivitas vulkanologi Gunung Api Semeru yang masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran, serta aliran lava," ujarnya.
Dengan naiknya tingkat aktivitas Gunung Api Semeru itu, masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dengan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Terkait
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
-
Gunung Semeru Mengamuk! Erupsi 8 Kali dalam Sehari dan Semburkan Abu Vulkanik
-
Gunung Semeru Kembali Erupsi Selasa Pagi, Letuskan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
-
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Letusan Sampai Setinggi 800 Meter
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya