Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 17 Desember 2021 | 19:41 WIB
Imam S Arifin [Indosiar]

SuaraJatim.id - Para penggemar dangdut tanah air tentu tak asing dengan nama Imam S Arifin. Penyanyi dan pencipta lagu dangdut itu dikabarkan meninggal dunia, Jumat (17/12/2021).

Imam, penyanyi dangdut papan atas tersebut meninggal di tanah kelahirannya, Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Ia meninggal di usianya yang ke 61 tahun.

Kabar ini disampaikan sahabat karib Imam, Sadey Gozal. Ia mengatakan kalau Imam sejak beberapa waktu lalu terserang stroke, sehingga untuk sementara karier nyanyinya berhenti. Kepulangannya ke Sumenep untuk menjalani pengobatan tradisional.

"Imam pulang ke Sumenep sejak 1 bulan lalu untuk pengobatan. Istilahnya pemulihan kesehatan. Kalau sudah benar-benar pulih, Imam rencananya kembali ke Jakarta meneruskan kariernya," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.

Baca Juga: Pedangdut Imam S Arifin Meninggal Dunia

"Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Imam meninggal di kampung halamannya," katanya meneruskan.

Sadey Gozal menjelaskan, semangat Imam untuk sembuh ini luar biasa. Dia ingin bisa kembali bernyanyi seperti dulu.

"Jadi setiap hari ia selalu berlatih menyanyi bersama teman-teman musisi Sumenep," kata Sadey yang juga penyanyi grup band Saltis.

Ia menceritakan, selama berada di Sumenep, dirinya setiap hari menemani Imam, mengajaknya latihan bernyanyi di tempat-tempat karaoke, bersama para musisi Sumenep.

"Semakin hari dia menunjukkan perkembangan yang baik. Mulai bisa menyanyi lagi meski belum sempurna seperti dulu," terangnya.

Baca Juga: Viral Pamflet 'Lomba Carok' di Sumenep Berhadiah Rp 30 Juta, Ini Faktanya

Menurut Sadey yang juga mantan Kabag Humas Pemkab Sumenep ini, kondisi Imam sempat drop tadi malam. Dirinya ditelepon oleh teman-teman karib Imam, diminta untuk segera ke Kalianget.

"Waktu saya ke kalianget, dia tidur di tempatnya nongkrong bersama teman-temannya. Kebetulan saya juga membawakan ramuan tradisional yang biasa digunakan Imam, yakni bunga teratai." ujarnya.

"Biasanya setelah diolesi bunga teratai kondisinya membaik. Jadi saya disuruh pulang ke rumah, tidak perlu menunggui dia," tuturnya.

Ternyata siang tadi, lanjut Sadey, dirinya kembali ditelepon teman karib Imam di Kalianget, diminta segera datang ke Kalianget.

"Saya ke sana bawa mobil, siap-siap membawa Imam ke RSUD. Ternyata sampai di Kalianget, saya dikasih tahu kalau Imam sudah meninggal," katanya menegaskan.

Load More