Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 29 Desember 2021 | 17:30 WIB
Gedung Pemerintah Kabupaten Jember. [Timesindonesia.co.id]

SuaraJatim.id - Jember adalah sebuah kabupaten yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember terbentang dari lereng Gunung Argopuro hingga Samudra Indonesia.

Menimbang letaknya, Jember menjadi sebuah kabupaten strategis tempat Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) berada.

PKW adalah sebuah daerah yang menjadi sebuah daerah yang menjadi pusat kegiatan pelayanan bagi masyarakat di tingkat provinsi.

Berikut sejarah Kabupaten Jember dan berbagai fakta yang berhubungan dengan Kota Seribu Gumuk yang satu ini.

Baca Juga: Setelah Gempa, Jember Diterjang Angin Kencang, Tercatat Satu Korban Jiwa

Letak Geografis dan Topografi Kabupaten Jember

Kabupaten Jember adalah salah satu bagian dari Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah sebesar 3.293,34 km2. Secara geografis kabupaten yang satu ini berada di 7059'6" hingga 8033'56" Lintang Selatan dan 113016'28" hingga 114003'42" Bujur Timur.

Julukan Kota Seribu Gumuk sendiri berasal dari topografi Kabupaten Jember yang diisi oleh gumuk atau bukit.

Wilayah Kabupaten Jember dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan fungsinya. Wilayah pertama merupakan 36,6 persen wilayah Kabupaten Jember yang cocok untuk dijadikan kawasan pemukiman kota dan kegiatan bertani tanaman semusim karena memiliki kemiringan lahan sebesar 0-2 persen.

Wilayah kedua adalah 31,28 persen wilayah Kabupaten Jember yang harus dihutankan agar tidak merusakan keseimbangan ekosistem yang ada.

Baca Juga: Pengendara Motor di Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang

Sisa wilayah tersebut adalah 20,46 persen wilayah Kabupaten Jember yang cocok dijadikan wilayah pertanian yang tidak memerlukan konservasi tanah dan air yang ada.

Batas-Batas Administratif Kabupaten Jember

Apabila kita sudah tahu letak persis Kabupaten Jember secara geografis, kini saatnya kita mencari tahu batas-batas administratif Kabupaten Jember. Secara administratif, Jember berbatasan dengan dengan Kabupaten Bondowoso dan dan Probolinggo di sebelah utara.

Kemudian, Jember berbatasan dengan Samudra Indonesia di bagian selatan. Di sebelah barat, Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Sedangkan batas administratif Kabupaten Jember bagian timur adalah Kabupaten Banyuwangi.

Asal Usul Nama Jember dan Hari Jadi Jember

Akibat dari letaknya yang strategis, Jember menjadi sebuah tempat yang telah memiliki sejarah panjang. Akan tetapi hingga hari ini belum dapat diketahui secara pasti asal usul nama Jember.

Di sisi lain, hari jadi Kabupaten Jember yang sudah tua telah disepakati dimulai sejak masa penjajahan Belanda di Nusantara. Kesepakatan tersebut didasarkan pada Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928.

Staatsblad Nomor 322 tersebut menjelaskan tentang peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda terkait penataan kembali pemerintahan desentralisasi di Wilayah Provinsi Jawa Timur.

Secara spesifik, Staatsblad tersebut mengatur tentang Regenschap Djember yang berdiri sendiri sebagai masyarakat kesatuan hukum. Peraturan tersebut memang secara resmi disahkan pada tanggal 21 Agustus 1928.

Akan tetapi, peraturan yang ada di dalam Staatsblad ini baru berlaku sejak tanggal 1 Januari 1929. Tanggal tersebut kemudian menjadi tanggal resmi masyarakat Kabupaten Jember merayakan hari jadi daerah mereka.

Perkembangan Administratif Wilayah Kabupaten Jember

Sejak 1 Januari 1929, saat Staatsblad Nomor 322 di atas berlaku, hingga hari ini, Kabupaten Jember telah mengalami banyak perubahan secara administratif. Berikut adalah beberapa perubahan yang pernah terjadi.

Berdasarkan Staatsblad Nomor 46 tahun 1941, wilayah distrik Regenschap Djember yang semula berjumlah 7 distrik, dipecah menjadi 25 onderdistrik.

Kemudian pada tahun 1950, Regenschap Djember ditetapkan sebagai Kabupaten Jember sesuai dengan perda dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976, dibentuk Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah yang baru.

Terakhir, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi sejak tanggal 1 Januari 2001.

Utamanya adalah penghapusan Kota Administratif Jember. Demikian sejarah Kabupaten Jember secara administratif, dalam bagian selanjutnya kita akan membahas hal-hal ringan seputar Kabupaten Jember.

Kepala Daerah Kabupaten Jember Sejak Tahun 1929 Sampai 2021

Pemerintahan Kabupaten Jember pada tahun 1929-1942 dipegang oleh Noto Hadinegoro. Setelah itu pemerintahan dilanjutkan oleh Boediardjo selama satu tahun, R. Soedarman selama 4 tahun, Roekmoroto selama 3 tahun, dan R. Soekarto selama 7 tahun.

Pemegang tongkat kepemimpinan Kabupaten Jember selanjutnya adalah R. Soedjarwo yang kepemimpinannya berlangsung sejak tahun 1957-1959, Moh. Djojosoemardjo sejak tahun 1959-1961, R. Soedjarwo sejak tahun 1961-1964, R. Oetomo sejak tahun 1964-1967, dan Moh. Huseindipotruno sejak tahun 1967-1968. Kemudian kepemimpinan digantikan selama bertahun-tahun oleh 16 pimpinan yang berbeda. Saat artikel ini ditulis, pemimpin yang bertanggung jawab memimpin Kabupaten Jember adalah H. Hendy Siswanto.

Berbagai Macam Pariwisata di Kabupaten Jember

Kabupaten Jember tidak hanya memiliki sejarah yang panjang, tetapi juga banyak ragam wisata yang dapat dikunjungi oleh turis. Pariwisata yang tersedia di Jember sangat beragam mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata belanja, wisata budaya, wisata edukasi, wisata religi, hingga wisata sejarah.

Wisata Alam di Kabupaten Jember yang Wajib Dikunjungi

Berikut adalah beberapa lokasi wisata alam yang wajib dikunjungi oleh pelancong yang menyambangi Kabupaten Jember. Lokasi wisata alam pertama adalah sebuah taman wisata yang terletak kurang lebih 40 km di selatan Jember, yaitu Pantai Watu Ulo.

Apabila bergeser sedikit dari Pantai Watu Ulo, pengunjung dapat berwisata pula di Pantai Pasir Putih Malikan atau kerap dikenal dengan nama Papuma oleh warga sekitar. Pantai lainnya yang dapat dikunjungi di Jember adalah Pantai Puger dan Pantai Bande Alit

Selain wisata pantai, Jember juga memiliki berbagai wisata alam dengan konsep agrowisata seperti Agrowisata Kopi dan Kakao, Agrowisata dan Loko Tour Garahan, dan Agrowisata Gunung Gambir.

Kamu juga dapat mengunjungi air terjun-air terjun di Kabupaten Jember seperti Air Terjun Kaliklepuh, Air Terjun Anugerah, Air Terjun Antrokan, Air Terjun Tancak, Air Terjun Seputih, dan Air Terjun Rowosari.

Wisata Lain di Kabupaten Jember

Selain wisata alam, Kabupaten Jember juga memiliki wisata buatan seperti berbagai taman bermain air dan pemandian umum seperti Pontang Waterpark, Mumbul Garden, Pemandian Kebon Agung dan Pemandian Oleng Sibutong. Turis yang datang juga dapat menikmati serunya wisata belanja di Kopi Kahyangan PDP dan Roxy Square Jember.

Wisata budaya yang ditawarkan untuk turis berasal dari berbagai budaya masyarakat Jember seperti Tota’an Merpati, Tari Lahbako, dan Larung Sesaji di Papuma. Untuk wisata edukasi, Jember memiliki Taman Botani Sukorambi dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember juga menawarkan berbagai wisata religi seperti Masjid Cheng Ho Sempusari dan Vihara Dewi Sriwulan.

Tema wisata terakhir yang ditawarkan oleh pemerintah Kabupaten Jember adalah wisata sejarah.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Jember memang memiliki sejarah panjang yang seharusnya tidak pernah dilupakan.

Oleh sebab itu, untuk mengenang sejarah Jember, turis dapat mengunjungi Candi Deres Gumukmas, Situs Srino Sukowono, Situs Seputih Mayang, dan situs-situs sejarah lainnya.

Demikian pembahasan kita bersama seputar sejarah Kabupaten Jember. Untuk memperdalam pengetahuanmu seputar sejarah salah satu wilayah tua di Indonesia yang satu ini, kami sangat menganjurkan untuk membaca lebih banyak literatur yang dapat menyediakan informasi lebih lengka

Kontributor : Firda Nuril Huda

Load More