Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 30 Desember 2021 | 20:40 WIB
Hasil survei Indometer [Foto: ANTARA]

Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang selama bertahun-tahun mendapat tantangan luas, namun bisa berjalan dengan mulus.

Sementara itu, geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat dengan raihan elektabilitas 1,7 persen.

Partai tersebut berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN dengan elektabilitas 1,5 persen. Berikutnya, terdapat Gelora 1,0 persen yang didirikan oleh para mantan kader PKS.

Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,5 persen, Berkarya 0,3 persen, PKPI 0,2 persen, dan partai baru Masyumi Reborn 0,1 persen.

Baca Juga: Gerindra Usung Prabowo Capres 2024, Pengamat Sarankan Sandiaga Jadi Plan B

Kemudian untuk Partai Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen. Untuk persentase tidak tahu atau tidak jawab berada pada angka 25,0 persen.

Meskipun demikian, kata dia lagi, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu Pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan NasDem yang condong mendukung Anies Baswedan," ujar Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 11 hingga 20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang dipilih secara acak bertingkat.

Wawancara dilakukan dengan tatap muka serta menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Margin of error atau batas kesalahan survei sebesar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI Perjuangan Masih Kokoh, Ditempel Golkar dan Gerindra

Load More