Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 05 Januari 2022 | 06:30 WIB
Ribuan laptop yang gagal dibagikan kini masih tersimpan di gudang Dinas Pendidikan Kota Madiun. [Foto: Diskominfo Kota Madiun/TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Madiun batal membagikan laptop gratis untuk pelajar SD dan SMP. Program yang menyedot anggaran Rp35,7 miliar itu dianggap salah spesifikasi.

Awalnya, Pemkot Madiun merencanakan pembagian 4.880 laptop secara pinjam pakai akhir Desember 2021. Namun setelah dicek, ribuan laptop tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak pengadaan.

"Saya mohon maaf ke wali murid.  Upaya kita sudah luar biasa," ujar Wali Kota Madiun H. Maidi, mengutip dari Timesindonesia.co.id --jejaring Suara.com, Selasa (4/1/2022).

Sesuai kontrak, spek laptop yang dipesan adalah Axioo Mybook Pro G5 (8H9) Intel Core i3-6157U, 8 GB DDR4, 1TB HDD dengan layar 14 inch FHD. Sedangkan memori laptop yang dikirim oleh penyedia spesifikasinya DDR3.

Baca Juga: 9 Makanan Khas Madiun yang Menggugah Selera dan Rasanya Bikin Candu

"Barang sudah sampai, mekanisme sudah dilalui. Tetapi ada spek satu strip yang tidak sesuai, jadi kita tolak," jelasnya.

Mekanisme pengadaan sudah dilalui sesuai ketentuan termasuk jadwal pengiriman barang. Tahap pertama diterima sebanyak 1.000 unit pada 15 Desember 2021 dan sisanya 3.880 dikirim pada 20 Desember 2021. 

"Proses sudah kita lalui tetapi kondisinya seperti itu (tidak sesuai spek).  Terpaksa laptop yang sudah datang kita tolak dan tidak kita bayar," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Lismawati menambahkan, kontrak pengadaan laptop gratis untuk siswa di Kota Madiun dimulai pada Oktober dan berakhir pada 30 Desember 2021. Terkait spek barang, pihak penyedia sudah menginformasikan sebelum pengiriman.

"Kami pun juga sudah memberitahukan lewat surat agar barang sesuai dengan spek kontrak," kata Lisma.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah di Kota Madiun Meningkat Pesat di Awal Tahun Ini

Load More