Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 05 Januari 2022 | 13:59 WIB
Banjir Rob di Gresik [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Banjir rob kembali menggenagi kawasan pesisir utara wilayah Gresik. Tepatnya Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar, pada Selasa (4/1/2021) malam.

Dampak dari laut pasang itu, setidaknya 360 rumah dan musala setempat tergenang. Banjir rob memang rutin datang ketika air laut naik. Namun tahun ini paling parah selama 4 tahun terakhir.

Warga setempat Asrul Fanani, mengatakan banjir rob mulai naik ke rumahnya mulai pukul pukul 21.00 Wib. Namun banjir itu tidak berlangsung lama. Lima jam kemudian banjir sudah surut.

"Biasanya hanya jalan saja yang terendam, tadi malam paling parah. Hampir seluruh rumah warga terendam," katanya, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Kondisi Muara Gembong yang Teredam Banjir Sejak Awal Tahun Baru

Warga menuding, terjadinya banjir rob diakibatkan dampak menjamurnya aktivitas industrialisasi di Kabupaten Gresik. Utamanya reklamasi di sepanjang pantai utara. Kondisi itu diperparah, banyaknya lahan takmbah yang diuruk.

"Sehingga tidak ada lagi tempat menampung saat air pasang," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Banyuwangi, Muhammad Sobirin menjelaskan, banjir rob sudah terjadi rutin selama 4 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan banyak lahan tambak yang diuruk dan dialihfungsikan menjadi industri.

Biasanya, selama setahun, banjir rob datang di desanya selama 8 bulan berturut-turut. Kedatangan banjir rob sendiri selalu berubah waktunya. Tergantung hitungan bulan. Jika saat ini datangnya malam hari, lima bulan lagi terjadi siang hari.

"Tadi malam yang tertinggi. Kampung yang biasanya tidak pernah banjir ikut kebanjiran juga," katanya menegaskan.

Baca Juga: Sengkarut PDAM Gresik, Sudah Rugi Malah Belanja Seragam Rp600 Juta

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More