SuaraJatim.id - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Surabaya belum bisa dilakukan 100 persen. Dinas Pendidikan setempat belum bisa memutuskan kapan PTM akan dilakukan.
Hal ini disampaikan anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan di Komisi D. Berdasar hasil rapat itu, dinas hanya mengatakan kalau PTM belum diputuskan.
RDP itu juga dihadiri Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kota Surabaya.
"Belum diputuskan, tapi kesimpulan sementara PTM 100 persen sesuai prokes (protokol kesehatan). Artinya, dalam ruangan secara terbatas," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (05/01/2022).
Baca Juga: Prediksi Persebaya Surabaya vs Bali United di BRI Liga 1
Herlina mengatakan perlu adanya konsep yang jelas terkait dengan PTM 100 persen ini. Ia mengaku belum menangkap adanya konsep yang jelas terkait PTM.
"Ini harus ditentukan bagaimana konsepnya. Dalam PTM ini harus ada konsistensi dan kontinuitas dalam pelaksanaannya. Selain itu, terencana, terjadwal, dan rutin. Tidak hanya masuk ketika sekolah siap saja. Kebiasaan baru, pola baru, adaptasi mutlak," ujarnya.
Menurut Herlina, belajar yang membuat siswa optimal adalah belajar dalam suasana gembira, aman, dan nyaman. Untuk itu, lanjut dia, perlu diciptakan suasana tersebut di manapun mereka belajar, baik pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun PTM terbatas.
"Jadi suasana sekolah diciptakan tidak dengan rasa was-was. Contoh, untuk anak SD khususnya kelas 1 dan 2 pihak sekolah harusnya bisa melakukan PTM dengan mengawali dengan orientasi siswa," katanya.
Secara prosentase, Herlina meyakini PTM terbatas adalah salah satu cara untuk menghindari penurunan capaian belajar anak. Pembelajaran di kelas diyakini dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik jika dibandingkan dengan PJJ.
Baca Juga: Satu Orang Bagian dari Sindikat Jual Beli Vaksin Booster Dibekuk, Jualan Via WA
"Banyak orang tua juga tidak terlalu melihat peranan sekolah dalam proses belajar mengajar jarak jauh," katanya.
Ia juga menyebut, secara kondisi pelaksanaan PTM ini sangat layak dan wajib dilaksanakan, namun belum terencana dengan matang sehingga dikhawatirkan pelaksanaan PTM ini hanya sebagai seremonial saja.
"Jika tak ada skema keluarannya (output) tidak bisa terukur dan manfaatnya secara riil kepada para siswa tidak ada. Padahal harapannya PTM ini mampu memberikan kemampuan psiko sosial anak ini agar berkembang kemudian, kemampuan intelegensinya juga meningkat, jika PTM tidak terkonsep dengan matang, tujuan tersebut tidak akan bisa didapatkan," katanya.
Selain itu, politkus Partai Demokrat ini juga meminta, PTM juga harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan namun, harus tetap tidak mengesampingkan pengetatan protokol kesehatan dan sosialisasi yang baik.
"Kekhawatiran yang berlebihan akan membuat PTM tidak maksimal karena, suasana belajar yang kurang nyaman mampu mempengaruhi imunitas," katanya.
Ia mencontohkan dengan memberikan gambar masker dan larangan ini itu akan memberikan rasa was-was bagi siswa. Padahal seyogyanya kondisi belajar mengajar harusnya menyenangkan.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang