Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 10 Januari 2022 | 10:45 WIB
Ilustrasi sholat, salat, wanita muslim, sholat malam, berdoa (elemen envato)

SuaraJatim.id - Sholat dhuha biasa dilaksanakan antara waktu pagi sampai waktu sebelum dhuhur. Hukum mengerjakan sholat dhuha yaitu sunnah. Yang artinya bila dikerjakan akan mendapat pahala kebaikan dan jika tidak dikerjakan tidak akan berdosa. Berikut jadwal sholat dhuha yang benar setiap hari.

Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk melaksanakan sholat dhuha.

Dalam suatu riwayat Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Hurairah untuk menjadikan sholat dhuha sebagai amalan sunnah yang dikerjakan setiap hari.

“Kekasihku-Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -mewasiatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 1178 dan Muslim, no. 721).

Baca Juga: Jadwal Sholat Klaten Hari Ini, Minggu 9 Januari 2022

Selain itu, keutamaan mengerjakan sholat dhuha sangat luat biasa yaitu diampuninya dosa-dosa, dicukupkan rejekinya, mendapat pahala, melapangkan dada dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.

Mengerjakan sholat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat dimana setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

Waktu dhuha dilakukan pada waktu saat matahari naik kurang lebih 7 hasta dimulai dari terbitnya matahari atau sekitar pukul 07.00) hingga waktu sebelum Dhuhur.

Hukum sholat dhuhaUlama empat madzhab sepakat bahwa shalat dhuha hukumnya sunnah. Dalilnya hadits Abu Dzar radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Baca Juga: Nilai Shalat Dhuha, Shalat Dengan Pahala Sebesar Pahala Haji dan Umroh

Dari Buraidah Al Aslami radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

: :  

“Manusia memiliki 360 sendi, diwajibkan untuk bersedekah sedekah untuk setiap sendinya”. Para sahabat bertanya, ”Siapa yang mampu melakukan demikian, wahai Nabi Allah?”

Nabi bersabda, ”Cukup dengan menutup dahak yang ada di lantai masjid dengan tanah dan menghilangkan gangguan dari jalanan. Apabila engkau tidak mendapatinya, maka lakukanlah dua raka’at shalat Dhuha yang itu bisa mencukupimu” (HR. Abu Daud no.5242, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil [2/213]).

Hadits dari Abud Darda’ radhiallahu’anhu, ia berkata:

:

“Kekasihku (Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup: puasa tiga hari di setiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat witir” (HR. Muslim no. 722).

Hadits yang mirip juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:

:

“Kekasihku (Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam) mewasiatkan aku utiga perkara: puasa tiga hari di setiap bulan, dua raka’at shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari no. 1178, Muslim no. 721).

Keutamaan sholat dhuhaMelaksanakan sholat dhuha dapat menggantikan kewajiban sedekah untuk persediaan, seperti dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).

Shalat dhuha juga disebut sebagai shalat awwabin, yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).

Demikian penjelasan tentang keutamaan sholat dhuha dan jadwal sholat dhuha.

Kontributor : Annisa Nur Rachmawati

Load More