Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 19 Januari 2022 | 08:09 WIB
Pelajar SMP dikeroyok temannya sendiri di Gresik [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Gresik dicederai dengan peristiwa pengeroyokan oleh sejumlah siswa SMPN 8 Driyorejo.

Parahnya aksi kekerasan itu terjadi di halaman sekolah. Korban yang berinisial MI, sampai mengalami sobek di bagian kepala, mata hingga luka memar di hidung.

Kini, akibat kasus pengeroyokan korban mengalami trauma. Ditambah, para pelakunya adalah siswa satu sekolah dan kakak kelasnya sendiri.

Dari informasi yang dihimpun, para pelaku ini berjumlah lima hingga delapan orang siswa. Korban yang semula berada di kelas, diseret ke luar ruangan pada jam istirahat. Entah apa masalahnya, korban dan salah satu pelaku berinisial A sempat terlibat cekcok.

Baca Juga: Ini Pertimbangan Pemprov DKI Jakarta Tidak Tunda PTM 100 Persen

Sampai akhirnya, para pelaku melingkari korban yang seorang diri. Dari situlah, terjadi aksi pengeroyokan. Semula korban MI dipukul oleh salah satu pelaku. Kemudian, pelaku lainnya mengikuti. Mereka memukul hingga menendang beramai-ramai.

Akibat ulah tersebut, seragam sekolah korban terdapat bercak darah. Sontak saja, hal itu membuat orang tua korban tak terima. Ibu MI langsung membawa kasus ini ke jalur hukum. Dia melaporkan para pelaku ke polisi.

Sebenarnya kasus ini sudah dimediasi pada Selasa (18/1/2022) kemarin. Kedua belah pihak hadir dan diminta berdamai. Namun upaya itu sepertinya sia-sia. Sebab pihak korban tetap kekeh membawa kasus ini ke meja hijau.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Happy membenarkan adanya laporan penganiayaan anak di bawah umur yang terjadi di sekolah.

"Laporan sudah kami terima," kata Happy, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: Dinkes Gresik Gerebek Praktik Swab Test Ilegal di Terminal Bunder

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gresik Hariyanto, sangat menyayangkan terjadi adanya kasus pengeroyokan yang melibatkan pelajar. Terlebih aksi brutal itu terjadi di halaman sekolah.

"Pihak sekolah juga sudah melakukan mediasi. Kami juga kirim tim ke sana," katanya menegaskan.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More