SuaraJatim.id - Hujan menjadi fenomena alam yang penting bagi seluruh makhluk hidup. Pengertian hujan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Pengertian lain yakni hujan merupakan sebuah proses penguapan yang terjadi di permukaan bumi dari wilayah perairan, tumbuhan, atau daratan.
Proses terjadinya hujan yakni diawali dengan proses evaporasi. Evaporasi adalah proses penguapan air di bumi. Air-air tersebut adalah air yang terdapat di sungai, danau, dan laut kemudian menjadi butiran atau uap air. Uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan menjadi awan. Semakin banyak air yang menguap, semakin deras pula hujan tersebut nantinya.
Proses terjadinya hujan yang kedua adalah kondensasi. Kondensasi merupakan pengembunan. Pada tahap ini, uap air akan berubah menjadi partikel es dan saling berkumpul satu sama lain. Kemudian, kumpulan partikel es tersebut berubah menjadi awan yang kemudian masuk ke tahap koalesensi.
Tahap selanjutnya yakni presipitasi. Pada proses terjadinya hujan di tahap presipitasi yakni mencairnya butiran es di awan, air akan turun dan menjadi titik-titik ke bumi. Inilah yang disebut dengan hujan. Awan yang telah terbentuk dapat hujan di tempat lain karena tertiup angin dan berpindah ke tempat lain.
Baca Juga: Penyebab Hujan Asam, Lengkap dengan Prosesnya
Ukuran hujan bervariasi, mulai dari 0,5 milimeter atau terkadang lebih besar. Hujan gerimis kerap berukuran kurang dari 0.5 milimeter. Hujan gerimis diturunkan oleh awan dangkal, sedangkan hujan deras diturunkan oleh awan yang tinggi.
Terkadang hujan juga berbentu salju maupun es. Hal ini karena posisi hujan yang tinggi dan udara di awan tersebut sangat dingin. Kemudian saat jatuh es akan mencair menjadi hujan karena suhu bumi yang hangat. Kemudian menjad titik-titik air. Ketika hujan salju terjadi, itu berarti daratan tempat terjatuhnya hujan juga dingin.
Hujan dapat menjadi berkah dan bahaya. Hujan yang berbahaya kerap diketahui sebagai hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang datang dari gumpalan awan yang mengandung uap air, debu, garam, asap, dan polutan lainnya.
Awan itu akhirnya mengandung polutan dan terlebih apabila awan itu mengandung senyawa sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang kemudian berinteraksi dengan air, hujan asam pun dapat terjadi. Hujan asam dapat berbahaya bagi tanaman, binatang laut, binatang darat, tanaman laut, dan tanah.
Oleh karena itu, dalam agama Islam, umat muslim wajib memanjatkan doa saat turun hujan dan doa minta hujan. Hujan dapat menjadi rejeki dan dapat pula menjadi malapetaka. Hujan yang dapat menjadi malapetaka adalah hujan asam.
Baca Juga: Cuaca Hari Ini Hujan Lebat Berangin Bakal Landa Sejumlah Provinsi, Termasuk Jatim
Namun, hujan yang dapat menjadi berkah adalah hujan dengan kadar air yang normal sehingga menjadi berkah. Agar hujan menjadi berkah dan bermanfaat, umat muslim memohonkan doa saat turun hujan.
Saat hujan tidak kunjung datang, fenomena ini juga menjadi hal yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup tentu saja membutuhkan air untuk mandi, makan, minum, membersihkan baju, dan lain sebagainya.
Agar hujan segera turun dan hujan yang turun dapat menjadi berkah, berikut doa minta turun hujan beserta artinya:
Allhummasqin ghaitsan mughtsan han’an mar‘an (lan riwayat mur‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan d’iman.
Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”
Allhummasqinl ghaitsa, wa l taj‘aln minal qnithn.
Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.”
Allahmma aghitsnaa, allahumma aghitsnaa, allahumma aghitsnaa.
Artinya: ”Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Allahummasqi 'ibaadaka wabahaa imaka, wansyur rahmataka, wa ahyi baladakalmayyita.
Artinya: “Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu, hewan ternak, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan bumi-Mu yang tandus,” (HR. Abu Daud).
Umat muslim memanjaatkan doa agar hujan yang diturunkan oleh Allah SWT adalah hujan yang menyuburkan, merata, bermanfaat dan berkah. Selain itu, kebutuhan makhluk hidup akan air akan selalu ada, sehingga umat muslim wajib memanjatkaan doa tersebut.
Demikian penjelasan hujan dan berkaitan dengan pengertian hujan, proses terjadinya hujan, hujan yang berbahaya, hujan yang penuh berkah, dan doa minta turun hujan. Hujan menjadi rejeki bagi banyak orang apabila membawa manfaat bersamanya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat