Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 25 Januari 2022 | 16:31 WIB
Warga kampung miliarder Tuban [Foto: BlokTuban]

Namun pelan-pelan uangnya berkurang, sementara Ia tidak memiliki penghasilan lagi. Ia pun mengaku menyesal menjual lahannya tersebut.

"Sekarang ada perasaan menyesal karena sudah menjual lahan," katanya menceritakan.

"Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen bisa meraup Rp 40 juta tapi sekarang saya tak punya pendapatan lagi," katanya menambahkan.

Ia mengatakan kalau awalnya tak berniat menjual lahannya untuk Kilang Minyak. Seiring bujuk rayunya petugas seilih berganti akhirnya mengubah pikirannya untuk melepas tanahnya.

Baca Juga: Dulu Kaya Raya, Sekarang Sebagian Warga Kampung Miliarder Tuban Mengeluh Susah Cari Makan

"Petugas sering datang ke kebun. Mengiming-imingi pekerjaan untuk anak-anak tapi hanya bohong sekarang," katanya.

Sebelumnya, warga di kampung miliarder sempat berunjuk rasa ke Pertamina. Mereka menuntut pekerjaan kepada perusahaan pelat merah tersebut sesuai dengan yang dijanjikan.

Sementara itu perwakilan Pertamina, Solihin meminta waktu dua pekan untuk menyesaikan masalah rekrutmen security. "Hari ini belum ada keputusan karena harus dikoordinasikan dulu dengan pimpinan pusat," ujarnya.

Load More